BACAKORAN.CO - Ketegangan kawasan Timur Tengah kembali memanas.
Pemerintah Iran resmi mengecam keras aksi militer Israel yang menyerang wilayah Lebanon bagian selatan dan menghantam posisi kelompok Hizbullah.
Teheran menyebut tindakan itu sebagai aksi "biadab" dan sangat membahayakan stabilitas kawasan.
Dalam pernyataan resminya, Jumat (7/11/2025), Iran meminta PBB, komunitas internasional, hingga negara-negara regional untuk segera turun tangan dan menghentikan tindakan provokatif Israel yang dinilai semakin memicu perang baru.
BACA JUGA:Kasus Ijazah Palsu Jokowi, Roy Suryo Dkk Resmi Jadi Tersangka, Ini Rincian Nama 8 Tersangka!
BACA JUGA:Wah, Dapur MBG yang Sesuai Standar Akan Dapat Intensif Rp6 Juta Sehari, Begini Ketentuannya!
Iran juga menyampaikan duka cita dan belasungkawa kepada rakyat Lebanon atas korban yang meninggal dalam serangan tersebut.
Sebaliknya, militer Israel mengaku melakukan serangan udara besar-besaran di wilayah selatan Lebanon untuk menghancurkan titik-titik pertahanan Hizbullah.
Tel Aviv berdalih kelompok Hizbullah sedang berupaya membangun kembali kekuatan militernya pasca melemah sejak perang sebelumnya, termasuk setelah meninggalnya pemimpin mereka, Hassan Nasrallah, tahun lalu.
Serangan ini juga dilakukan setelah Israel memerintahkan ribuan warga di wilayah Taybeh, Tayr Debba, Aita Al-Jabal dan Zawtar al-Sharqiya untuk segera mengungsi sebelum operasi militer dilakukan.
BACA JUGA:Viral! Presiden Meksiko Claudia Sheinbaum Jadi Korban Pelecehan, Pelaku Sudah Teridentifikasi
Kementerian Kesehatan Lebanon mengkonfirmasi setidaknya satu korban meninggal akibat serangan udara tersebut.
Padahal, Israel dan Lebanon telah menandatangani gencatan senjata pada November 2024 yang bertujuan mengakhiri perang berkepanjangan lebih dari satu tahun.
Dalam beberapa bulan terakhir, militer Lebanon bahkan sudah membersihkan sejumlah posisi Hizbullah di wilayah selatan sesuai kesepakatan perdamaian itu.