BACAKORAN.CO - Letusan besar Gunung Hayli Gubbi Ethiopia kembali menarik perhatian global setelah fenomena abu vulkanik menyebar lintas negara dan mencapai kawasan Laut Merah.
Aktivitas vulkanik yang muncul pada Minggu (23/11/2025) itu disebut sebagai salah satu erupsi paling mengejutkan tahun ini, terutama karena gunung tersebut diketahui tidak aktif selama sekitar 12.000 tahun.
Dikutip dari iNews, dampak letusan Gunung Hayli Gubbi Ethiopia langsung terpantau hingga Yaman dan Oman.
Arah angin yang kuat juga membuat abu bergerak lebih jauh, bahkan terdeteksi mencapai India dan China.
BACA JUGA:Viral! Oxford Tuai Kritik Usai Lupakan Peneliti Indonesia dalam Penemuan Rafflesia Hasseltii
Kondisi ini memunculkan kekhawatiran mengenai apakah abu vulkanik ganggu penerbangan regional, terutama jalur udara yang melintasi Timur Tengah.
Namun Pusat Meteorologi Nasional Arab Saudi (NCM) menegaskan bahwa pergerakan abu vulkanik menuju Arab Saudi saat ini tidak menunjukkan ancaman langsung.
Pemantauan atmosfer terus dilakukan memakai sistem deteksi nasional yang dilaporkan bekerja secara real time.
Juru bicara NCM, Hussein Al Qahtani, menyatakan pemantauan tidak menemukan adanya pergerakan abu ke arah ruang udara Saudi.
"Indikator saat ini tidak menunjukkan jalur abu vulkanik menuju atmosfer Kerajaan. Kondisi cuaca terus dipantau dan diperbarui," ujarnya.
Sejalan dengan itu, laporan update kondisi cuaca Timur Tengah terbaru menunjukkan kualitas udara di Saudi masih berada pada kategori aman.
Berdasarkan analisis meteorologi kawasan, angin dominan bergerak ke timur–timur laut, mendorong abu ke arah negara-negara Asia Selatan.
Al Qahtani menambahkan bahwa otoritas siap melakukan tindakan lanjutan bila perubahan arah angin terjadi secara mendadak.
