Harga Beras Melonjak dan Air Bersih Langka, Warga Aceh Tengah Terancam Kelaparan usai Banjir Bandang

Kamis 04 Dec 2025 - 08:00 WIB
Reporter : Rida Satriani
Editor : Rida Satriani

BACAKORAN.CO – Kondisi masyarakat di Kabupaten Aceh Tengah pascabanjir bandang dan tanah longsor yang terjadi pada 27 November 2025 semakin memprihatinkan. 

Wilayah ini masih terisolir akibat akses jalan yang tertutup material longsor, sementara ribuan warga kini menghadapi ancaman kelaparan dan krisis energi.

Ketua KNPI Aceh Tengah, Feri Yanto, menyampaikan bahwa situasi di lapangan sudah masuk kategori darurat. 

Menurutnya, masyarakat kesulitan mendapatkan bahan pangan pokok, terutama beras, yang kini tidak lagi tersedia di pasaran.

"Sekarang masyarakat Aceh Tengah kesulitan bahan pangan. Beras tidak ada lagi yang jual, masyarakat kelaparan," kata Feri Yanto di Aceh Tengah, Selasa.

Ia menambahkan, keterbatasan pasokan membuat warga mulai panik. 

Beberapa toko modern seperti Indomaret dan Alfamart yang masih menyimpan stok beras dan sembako menjadi sasaran penjarahan.

"Kemarin masyarakat mulai menjarah beberapa Indomaret dan Alfamart. Masyarakat marah karena mereka tutup, tapi di dalamnya masih ada stok beras dan sembako," ujarnya.

BACA JUGA:Warga Korban Banjir di Taput Keluhkan Bantuan Beras dari Helikopter Berserakan: Tidak Ada yang Bisa Dimakan!

BACA JUGA:Viral Video Pesta di Tengah Bencana Banjir Tui Kecaman, Wali Nagari di Sumbar Minta Maaf

Selain kelangkaan, harga bahan pokok yang masih tersedia di sejumlah toko grosir di Takengon dan kecamatan lain dilaporkan melonjak tajam. 

Beras kemasan 15 kilogram kini dijual hingga Rp500 ribu, jauh di atas harga normal. 

Kondisi ini memicu keluhan warga yang menilai kenaikan harga tidak wajar di tengah situasi darurat.

Seorang warga yang ditemui di Takengon mengaku sangat kesulitan memperoleh kebutuhan pokok. 

Ia menyesalkan adanya pihak yang diduga memanfaatkan bencana untuk mencari keuntungan.

Kategori :