Kepala Badan Gizi Nasional, Dadan Hindayana, juga menekankan pentingnya pemilihan sopir yang berkualitas dalam operasional SPPG.
Ia menegaskan bahwa mobil pengantar makanan MBG harus dalam kondisi prima, dan kepala SPPG wajib selektif dalam menunjuk sopir cadangan.
Sopir Pengganti Jadi Sorotan
Kepala SPPG Jakarta Utara, Sahrul Gunawan Siregar, mengungkapkan bahwa pengemudi kendaraan pada saat kejadian bukanlah sopir tetap, melainkan sopir pengganti.
"Sopir kendaraan bukan sopir sebenarnya, melainkan sopir pengganti, SPPG tersebut di bawah Yayasan Darul Esti," ujar Sahrul.
Hal ini menimbulkan perhatian serius dari BGN, yang berkomitmen memperketat standar pemilihan sopir agar insiden serupa tidak kembali terjadi.
Polisi Lakukan Penyelidikan
BACA JUGA:Ya Allah, Mobil MBG Nyelonong Lindas Puluhan Siswa SD yang Sedang Duduk di Lapangan Sekolah
Polres Metro Jakarta Utara kini tengah mengusut insiden tersebut.
Kapolres Metro Jakarta Utara, Kombes Erick Frendiz, menegaskan bahwa pihak kepolisian berkomitmen menyelidiki kasus ini secara menyeluruh.
"Kami menegaskan bahwa kepolisian berkomitmen mengusut kasus ini secara menyeluruh," kata Erick.
Ia menambahkan, jika ditemukan unsur pidana, proses hukum akan dilanjutkan sesuai aturan.
"Kami memastikan bahwa penanganan kasus dilakukan secara cepat oleh jajaran kepolisian," ujarnya.
Operasional MBG Tetap Berjalan
Meski insiden ini menimbulkan luka bagi sejumlah siswa dan guru, BGN memastikan bahwa operasional program MBG tidak terganggu.
Distribusi makanan bergizi gratis kepada penerima manfaat tetap berjalan sebagaimana mestinya.
Dadan Hindayana menegaskan bahwa pihaknya akan terus meningkatkan pengawasan dan memastikan kendaraan serta sopir dalam kondisi terbaik sebelum bertugas.
Langkah ini diambil untuk menjamin keselamatan penerima manfaat sekaligus menjaga kepercayaan publik terhadap program MBG.