BACAKORAN.CO - Kesadaran masyarakat Indonesia terhadap pentingnya pola makan sehat terus mengalami peningkatan yang signifikan, terutama di tengah perubahan gaya hidup modern yang semakin dinamis.
Fenomena ini paling terlihat di kawasan perkotaan, di mana keluarga masa kini semakin selektif dalam menentukan asupan harian.
Tidak hanya mengutamakan cita rasa yang lezat, mereka juga menuntut kualitas gizi yang lebih baik, dengan preferensi pada makanan yang sehat, bergizi, dan mendukung gaya hidup jangka panjang.
Perubahan perilaku konsumsi ini bukan sekadar tren sesaat, melainkan sebuah pergeseran budaya makan yang nyata.
BACA JUGA:Review Kulkas 2 Pintu Sharp SJ-316MG: Freezer Super Besar, Tagihan Listrik Tetap Aman!
BACA JUGA:Nokia NX 5G Pro Ngamuk di Akhir Tahun! Flagship 200MP, Snapdragon 8 Gen 4, Auto Bikin Kaget
Data NielsenIQ (2024) menunjukkan bahwa sekitar 73% konsumen Indonesia kini lebih memperhatikan kandungan bahan dalam makanan dan minuman yang mereka konsumsi.
Produk dengan kandungan tinggi vitamin, protein, serta berbahan natural atau organik menjadi prioritas utama.
Hal ini menandakan bahwa masyarakat semakin sadar akan hubungan erat antara pola makan dan kesehatan tubuh.
Sejalan dengan itu, laporan Google–Temasek–Bain “e-Conomy SEA 2024” menegaskan bahwa kategori Groceries & Health menjadi salah satu segmen dengan pertumbuhan tercepat di e-commerce Indonesia, mencatat kenaikan lebih dari 30% year-on-year.
BACA JUGA:Nokia 2026 6600 5G Comeback Ikonik! Layar AMOLED 120Hz dan Baterai Awet Bikin Nostalgia Naik Level
Tren ini diperkuat oleh data Asosiasi E-Commerce Indonesia (idEA, 2024) yang mencatat peningkatan permintaan terhadap peralatan dapur yang mendukung aktivitas healthy home cooking.
Artinya, masyarakat tidak hanya membeli bahan makanan sehat, tetapi juga berinvestasi pada perangkat dapur yang memungkinkan mereka mengolah makanan dengan cara yang lebih praktis dan sehat.
Namun, di balik meningkatnya minat terhadap masakan sehat, proses memasak sering kali masih dianggap merepotkan.