6 Maskapai Penerbangan Berebut Terbangkan Jamaah Haji 1446 H/2025 M, Kemenag Janjikan Ini dalam Proses Seleksi
Kemenag buka seleksi maskapai penerbangan untuk layani haji 2025-bacakoran.co-
BACAKORAN.CO - Persoalan fasilitas penerbangan selalu menjadi perhatian ketika musim haji tiba. Menaatap pelaksanaan Haji 1446 H/2025 M, Kementrian Agama atau Kemenag melakukan seleksi.
Kemenag mengundang delapan maskapai penerbangan nasional dan Arab Saudi. Dari jumlah itu, sebanyak enam maskapai hadir dan mengambil dokumen penyediaan transportasi udara.
Keenam maskapai penerbangan itu adalah Garuda Indonesia, Citilink, Lion Air, Pelita Air, Saudia Airlines, dan Flynas.
Kemenag sendiri telah membuka tahap pendaftaran mulai Kamis (12/12), di kantor Ditjen Penyelenggaraan Haji dan Umrah (PHU).
BACA JUGA:Langsung Senyum! Kemenag Alokasikan Rp 897 M untuk Insentif Guru Non PNS
Menurut Direktur Layanan Haji dalam Negeri Muhammad Zain, proses penyediaan mengacu pada Keputusan Menteri Agama (KMA) Nomor 1197 Tahun 2024 tentang Pedoman Penyediaan Transportasi udara Jemaah Haji Tahun 1446 H/2025 M.
"Kami memastikan proses penyediaan akan dilakukan secara transparan dan akuntabel," tegas M. Zain.

Garuda Indonesia menjadi salah satu maskapai penerbangan yang ikut seleksi layani jamaah haji 2025-bacakoran.co-
"Semua maskapai diundang untuk turut mengikuti seleksi agar terjadi kompetisi yang sehat dalam penyediaan transportasi udara bagi jemaah haji," tukasnya.
Kaza Zain, ada misi khusus yang harus dicapai dalam pelaksanaan haji tahun 2025. Pelayanan haji harus lebih baik dari tahun lalu.
BACA JUGA:Mau Jadi Petugas Haji? Pendaftaran Resmi Dibuka Mulai 29 November, Ini 8 Formasi dan Persyaratannya
"Pelayanan haji tahun ini harus maksimal, lebih baik dari tahun lalu, dan harus ada peningkatan kualitas layanan," janjinya.
Pada Tahun Haji 2025, Indonesia mendapat kuota 221.000 haji 1446 H/2025 M. Kuota ini terdiri atas 92% kuota haji reguler dan 8% kuota haji khusus.
Zain menegaskan bahwa calon jamaah haji tahun 2025 didominasi jamaah usia lanjut. Hal ini akan jadi perhatian serius bagi petugas penyelenggara haji.