bacakoran.co

Bolehkah Hura-hura di Tahun Baru? Ustaz Abdul Somad Ungkap Hukum Merayakannya yang Perlu Muslim Ketahui!

Hukum merayakan tahun baru Masehi menurut Ustaz Abdul Somad--Ist

BACA JUGA:2 Amalan Habib Abdullah bin Abdul Qodir Bil Faqih Yang Dibaca Pada Pergantian Tahun Baru Jam 00.00, Bacaanya..

Setiap bulan memiliki makna tersendiri, dan kalender ini kemudian dimodifikasi oleh Paus Gregorius di Vatikan, sehingga dikenal sebagai kalender Gregorian.

Mengapa Kalender Masehi Digunakan?

Ustaz Abdul Somad menjelaskan bahwa penggunaan kalender Masehi di Indonesia tidak terlepas dari keanggotaan Indonesia dalam Perserikatan Bangsa-Bangsa (PBB).

PBB mengadopsi kalender Gregorian, dan sebagai anggota, Indonesia juga menggunakannya.

BACA JUGA:5 Tanda Dayyuts! Tahun Baru di Penuhi Para Remaja Pacaran, Benarkah Ayah Tak Cemburu...

Namun, beliau menekankan bahwa penggunaan kalender ini tidak bertentangan dengan ajaran Islam, asalkan tidak terlibat dalam ritual yang dilarang.

Hukum Merayakan Tahun Baru Masehi

Ustaz Abdul Somad menegaskan bahwa umat Islam diperbolehkan menggunakan alat buatan non-Muslim, termasuk kalender Masehi.

Namun, yang menjadi perhatian adalah bagaimana kita merayakannya.

Jika perayaan tersebut melibatkan ritual seperti meniup terompet atau menyalakan lilin, maka hal itu sudah masuk dalam kategori yang dilarang.

BACA JUGA:Muslim Yuk Amalkan, Bacaan Doa Tahun Baru 2024, Agar Diberi Keberkahan dan Perlindungan

Beliau mengingatkan bahwa merayakan tahun baru dengan cara yang tidak sesuai dengan ajaran Islam.

Seperti mengadakan pesta yang melibatkan minuman keras atau perilaku negatif lainnya, adalah hal yang harus ddihindari

Ustaz Abdul Somad menekankan pentingnya menjaga akidah dan tidak terjebak dalam perayaan yang dapat merusak moral.

Alternatif Positif untuk Merayakan Tahun Baru

Ibadah di Masjid

Sebagai alternatif, Ustaz Abdul Somad menganjurkan agar umat Islam menghabiskan malam tahun baru dengan melakukan ibadah di masjid.

BACA JUGA:Para Jomblo Fii Sabilillah Harus Tau! Resolusi Yang Bisa Dilakukan Di Tahun Baru, Yuk Simak.

Bolehkah Hura-hura di Tahun Baru? Ustaz Abdul Somad Ungkap Hukum Merayakannya yang Perlu Muslim Ketahui!

Ainun

Ainun


bacakoran.co -  masehi selalu menjadi momen yang dinanti-nanti oleh banyak orang di seluruh dunia.

suasana meriah, kembang api, dan berbagai perayaan menjadi bagian tak terpisahkan dari pergantian .

namun, bagi umat islam, perayaan ini sering kali menimbulkan pertanyaan dan perdebatan mengenai hukum dan makna di baliknya.

apakah merayakan tahun baru masehi sejalan dengan ajaran islam?

atau justru bertentangan dengan nilai-nilai yang dianut?

ustaz abdul somad, seorang penceramah yang dikenal luas di indonesia, memberikan pandangan yang mendalam dan menarik mengenai isu ini.

dalam penjelasannya, beliau tidak hanya membahas asal-usul , tetapi juga menyoroti pentingnya menjaga akidah dan moralitas dalam setiap tindakan kita.

dengan pendekatan yang penuh hikmah, ustaz abdul somad mengajak kita untuk merenungkan bagaimana seharusnya kita merayakan momen ini dengan cara yang lebih bermakna dan sesuai dengan ajaran islam.

mari kita telusuri lebih dalam pandangan beliau tentang hukum merayakan tahun baru masehi dalam islam.

dan bagaimana kamu bisa mengisi malam pergantian tahun dengan kegiatan yang lebih positif dan bermanfaat.

ustaz abdul somad memulai penjelasannya dengan mengisahkan tentang seorang dari romawi, yaitu kaisar julian.

ia adalah sosok yang menciptakan kalender yang kita kenal sekarang, yang terdiri dari bulan januari, februari, maret, dan seterusnya.

setiap bulan memiliki makna tersendiri, dan kalender ini kemudian dimodifikasi oleh paus gregorius di vatikan, sehingga dikenal sebagai kalender gregorian.

mengapa kalender masehi digunakan?

ustaz abdul somad menjelaskan bahwa penggunaan kalender masehi di indonesia tidak terlepas dari keanggotaan indonesia dalam perserikatan bangsa-bangsa (pbb).

pbb mengadopsi kalender gregorian, dan sebagai anggota, indonesia juga menggunakannya.

namun, beliau menekankan bahwa penggunaan kalender ini tidak bertentangan dengan ajaran islam, asalkan tidak terlibat dalam yang dilarang.

hukum merayakan tahun baru masehi

ustaz abdul somad menegaskan bahwa umat islam diperbolehkan menggunakan alat buatan non-muslim, termasuk kalender masehi.

namun, yang menjadi perhatian adalah bagaimana kita merayakannya.

jika perayaan tersebut melibatkan ritual seperti meniup terompet atau menyalakan lilin, maka hal itu sudah masuk dalam kategori yang dilarang.

beliau mengingatkan bahwa merayakan tahun baru dengan cara yang tidak sesuai dengan ajaran islam.

seperti mengadakan pesta yang melibatkan minuman keras atau perilaku negatif lainnya, adalah hal yang harus ddihindari

ustaz abdul somad menekankan pentingnya menjaga akidah dan tidak terjebak dalam perayaan yang dapat merusak moral.

alternatif positif untuk merayakan tahun baru

ibadah di masjid

sebagai alternatif, ustaz abdul somad menganjurkan agar umat islam menghabiskan dengan melakukan ibadah di masjid.

jika ada acara zikir atau tabligh akbar, beliau mendorong jamaah untuk hadir dan berpartisipasi.

ini adalah cara yang lebih baik untuk mengisi waktu dan mendekatkan diri kepada allah.

meningkatkan kesadaran sosial

ustaz abdul somad juga mengingatkan pentingnya menjaga lingkungan dan masyarakat.

beliau mengajak umat islam untuk tidak hanya fokus pada perayaan, tetapi juga berkontribusi positif bagi masyarakat.

misalnya, mengajak anak muda untuk tidak terlibat dalam perilaku negatif seperti penggunaan narkoba atau tindakan kriminal lainnya.

hukum merayakan tahun baru masehi dalam islam, menurut ustaz abdul somad, adalah hal yang perlu dipahami dengan bijak.

penggunaan kalender masehi diperbolehkan, tetapi perayaan yang melibatkan ritual yang tidak sesuai dengan ajaran islam harus dihindari.

sebagai gantinya, dianjurkan untuk mengisi malam tahun baru dengan ibadah dan kegiatan positif yang dapat mendekatkan diri kepada allah.

dengan pemahaman ini, diharapkan umat islam dapat merayakan tahun baru dengan cara yang sesuai dengan ajaran agama dan tetap menjaga nilai-nilai spiritual.

mari jadikan momen ini sebagai kesempatan untuk refleksi dan perbaikan diri, serta menjaga akidah dan moralitas kita.

Tag
Share