bacakoran.co

Raksasa Minyak Chevron 'Cuci Gudang'! 9.000 Pekerja Terancam Kehilangan Penghasilan!

Tekan biaya dan tingkatkan keuntungan, Chevron akan melakukan PHK massal yang berdampak pada 9.000 pekerja atau 20 persen dari total karyawan di tahun 2025.--istimewa

Raksasa Minyak Chevron 'Cuci Gudang'! 9.000 Pekerja Terancam Kehilangan Penghasilan!

Ramadhan Evrin

Ramadhan Evrin


bacakoran.co – ketatnya persaingan dan bagian dari upaya menekan biaya dan meningkatkan profitabilitas, , raksasa minyak asal amerika serikat akan melakukan .

tak tanggung-tanggung, rencananya chevron akan memangkas tenaga kerja global hingga 20 persen pada 2025.

dengan total 46.500 karyawan di seluruh dunia per akhir 2023, kebijakan ini berpotensi mengorbankan sekitar 9.000 pekerja.

"kami ingin menyederhanakan struktur organisasi agar lebih cepat dan efektif, serta meningkatkan daya saing jangka panjang," ujar wakil ketua chevron, mark nelson, dalam pernyataan resminya.

kenapa chevron 'cuci gudang'?

chevron baru saja memindahkan kantor pusatnya dari san ramon, california, ke houston, texas, dan menargetkan pengurangan biaya sebesar us$2-3 miliar pada 2026.

namun, raksasa energi ini tertahan oleh performa yang kalah dibanding exxonmobil dalam tiga tahun terakhir.

produksi chevron tertinggal, meskipun harga minyak melonjak pascapandemi.

akan tetapi, ada titik cerah! saham chevron mulai pulih tahun lalu, didorong oleh pertumbuhan pesat di cekungan permian, dan dimulainya proyek besar di tengiz, kazakhstan.

masa depan chevron: fokus efisiensi atau phk berlanjut?

ceo mike wirth berencana memprioritaskan arus kas dan menekan pengeluaran untuk proyek baru beberapa tahun ke depan.

ini berpotensi mengurangi kebutuhan tenaga kerja lebih lanjut.

selain itu, chevron tengah merampungkan akuisisi hess corp. senilai us$53 miliar, yang akan memperkuat posisinya di guyana, salah satu ladang minyak terbesar yang dikuasai exxon.

namun, pasar bereaksi negatif atas berita ini.

saham chevron turun 0,75 persen pada perdagangan new york siang ini, sementara indeks energi s&p 500 anjlok 1,5 persen.

"keputusan ini tidak diambil dengan mudah. kami berkomitmen mendukung karyawan kami dalam masa transisi ini," ujar nelson.

Tag
Share