bacakoran.co -- suasana pilu dan duka menyelimuti warga , kecamatan buay madang timur, kabupaten ogan komering ulu (oku) timur, sumatera selatan.
salah seorang putra m yusuf yaitu senin sore 6 februari 2025 sekira pukul 14.00 wib di kabarkan di sungai , wilayah bendungan komering (bk) 3.
lebih memilukan lagi, detik-detik ar rahim tenggelam di saksikan saudara kembarya ar rahman. hampir 1 jam tenggelam, tubuh ar rahim ditemukan sudah pucat dan kaku. dia kemudian dinyatakan telah meninggal dunia.
keterangan yang di dapat, sebelum peristiwa yang menghebohkan itu terjadi, ar rahman dan ar rahim yang informasinya masih duduk di bangku kelas 1 sekolah dasar (sd), siang menjelang sore itu bermain di tepian sungai irigasi komering.
singkat cerita, ketika itu sandal milik ar rahim terjatuh ke tepian sungai. bocah itu kemudian berniat mengambilnya dengan turun ke bibir sungai.
diduga ketika itu kaki ar rahim malah terpeleset hingga ia tercebur ke dalam sungai. nah diduga ar rahim tidak pandai berenang sehingga tubuhnya terseret a.rus.
melihat suadaranya terseret arus dan tenggelam, ar rahman panik dan menangis. dia kemudian berlari pulang ke rumah memberi tahu ibunya, fitri diantika putri.
tentu saja mendengar kabar itu, diantika putri juga panik dan histeris. dengan pikiran tak menentu dan panik, dia berlari menuju sungai dan meminta bantuan sejumlah warga.
infromasi itu kemudian sampai ke petugas polsek buay madang timur. sore itu sejumlah polisi dipimpin langsung kapolsek buay madang timur, iptu antoni steven sikom, langsung mendatangi lokasi kejadian.
polisi yang datang turut membantu warga yang telah lebih dulu melakukan pencarian di sekitar lokasi korban tenggelam. setelah sekitar 40 menit pencarian atau sekira pukul 14.40 wib, tubuh ar rahim ditemukan dalam kondisi pucat kaku.
tubuh bocah malang itu kemudian dilarikan ke klinik aida di desa karang tengah. sesampainya di klinik, pihak medis menyatakan bahwa korban telah meninggal dunia.
jenazah kemudian dibawa ke rumah duka di desa srikaton, diiringi kesedihan mendalam dari keluarga dan warga setempat.
kapolres oku timur akbp kevin leleury sik msi, melalui kapolsek buay madang timur iptu antoni steven sikom, mengungkapkan bahwa pihak kepolisian telah mendata saksi-saksi serta membantu proses evakuasi dan pemulangan jenazah.
"kami telah melakukan pencatatan saksi dan memastikan bahwa keluarga menerima kejadian ini sebagai musibah. tidak ada tuntutan dari pihak keluarga terhadap siapa pun," ujar kapolsek, selasa 18 februari 2025.
"peristiwa ini hendaknya menjadi peringatan bagi masyarakat agar lebih berhati-hati dan mengawasi anak-anaknya ketika bermain di sekitar perairan, terutama bagi mereka yang belum bisa berenang,"katanya.