bacakoran.co- kasus yang terbongkar dalam skandal tata niaga minyak mentah tak hanya mengguncang dunia bisnis, tetapi juga menghancurkan kepercayaan konsumen.
banyak pelanggan setia yang kini memilih beralih ke spbu pesaing.
imbasnya penjualan bbm non-subsidi pertamax anjlok drastis.
dampak terbesar dirasakan oleh pertashop, yang semakin kehilangan pelanggan dan terancam gulung tikar.
ketua umum himpunan pertashop merah putih indonesia (hpmpi), steven mengungkapkan, sejak kasus ini terkuak oleh kejaksaan agung (kejagung), penjualan pertamax merosot hingga 50 persen.
"di seluruh indonesia, termasuk bengkulu, anggota kami mengeluhkan turunnya jumlah pembeli pertamax. sejak skandal ini mencuat, masyarakat mulai beralih ke bbm lain," ujar steven dalam keterangannya.
pelanggan kecewa, kepercayaan pada pertamina luntur
kejadian ini membuat banyak pelanggan merasa dikhianati.
imamsyah, seorang warga bengkulu, mengaku sangat kecewa dan ingin meninggalkan pertamax.
"kasus ini benar-benar melukai hati rakyat. kalau saja ada spbu lain di bengkulu, saya pasti sudah berhenti pakai produk pertamina!" tegasnya seperti dilansir dari kompas.com.
banyak pelanggan setia yang berharap pertamina segera bertindak untuk mengembalikan kepercayaan masyarakat.
jika tidak, bukan tak mungkin pertashop semakin terpuruk dan industri bbm non-subsidi milik pertamina akan ditinggalkan.
adapun kecewaan masyarakat terhadap dugaan bbm jenis pertamax oplosan semakin membesar setelah kasus dugaan korupsi tata kelola minyak mentah dan produk kilang mencuat.
dugaan tersebut menyeret subholding pertamina dan beberapa pihak dari kontraktor kontrak kerja sama (kkks) dalam periode 2018–2023.
terkait kasus ini, simon menegaskan pertamina akan bekerja sama penuh dengan kejaksaan agung.
"kami sangat menghormati proses hukum yang sedang berjalan dan mendukung penuh upaya penegakan hukum," ujar direktur utama pt pertamina (persero), simon alysius mantiri.