bacakoran.co

Demo Tolak UU TNI di Semarang Ricuh, 4 Mahasiswa Diamankan Polisi! Ini Kronologinya

Demo tolak UU TNI di Semarang ricuh, 4 mahasiswa diamankan polisi!--

Ratusan personel diterjunkan buat jaga keamanan.

Tapi tetap saja, versi berbeda datang dari peserta aksi.

BACA JUGA:KPK Akan Melakukan Pemanggilan Ridwan Kamil Setelah Lebaran, Ada Apa?

BACA JUGA:Menkominfo Siap Bantu Usut Tuntas Dugaan Korupsi PDNS!

Koordinator lapangan aksi, Aufa Atthariq, menyayangkan keras tindakan represif aparat.

Ia menyebut beberapa demonstran mengalami kekerasan seperti ditarik, dipukul, bahkan dijambak.

“Ada kawan kami yang luka di pipi kiri sampai berdarah. Beberapa juga ditangkap begitu saja,” kata Aufa.

Aksi ini merupakan bentuk penolakan mahasiswa terhadap pengesahan RUU Nomor 34 Tahun 2004 tentang TNI yang baru saja diketok palu DPR RI pada 14-15 Maret 2025 lalu.

BACA JUGA:Viral Video Preman Ngaku Jagoan Cikiwul di Bekasi Minta THR ke Perusahaan Berujung Klarifikasi Minta Maaf

BACA JUGA:Viral Salah Sasaran, Dikira Mahasiswa Demo, Ojol Babak Belur Diduga Dipukul Polisi di Senayan

Mahasiswa menilai proses pengesahan itu dilakukan secara diam-diam dan buru-buru.

Publik juga mengkhawatirkan pasal-pasal dalam RUU TNI yang memungkinkan militer terlalu leluasa masuk ke ranah sipil.

“RUU-nya disahkan tanpa transparansi dan terlalu cepat. Kami takut ini jadi jalan buat militer campur tangan dalam urusan sipil,” tambah Aufa.

Demo Tolak UU TNI di Semarang Ricuh, 4 Mahasiswa Diamankan Polisi! Ini Kronologinya

Melly

Melly


bacakoran.co - yang digelar aliansi bem semarang raya di depan kantor gubernur jawa tengah, kamis, 20 maret 2025, mendadak berubah panas!

awalnya berlangsung damai, tapi suasana jadi tegang dan ricuh setelah mahasiswa mencoba mendesak masuk ke gedung.

polisi pun akhirnya mengamankan empat yang diduga jadi provokator dalam kericuhan tersebut.

kapolrestabes semarang, kombes pol syahduddi, menyebut bahwa keempat mahasiswa ini termasuk salah satu orator yang disebut-sebut melontarkan kalimat provokatif ke peserta aksi.

mereka sekarang sedang diperiksa di polrestabes semarang untuk pendalaman lebih lanjut.

“benar, salah satunya adalah orator. dia mengeluarkan kalimat yang memicu peserta aksi lain untuk dorong-dorongan dengan petugas,” ujar syahduddi.

ia juga menegaskan bahwa tak ada pemukulan dari petugas ke peserta aksi seperti yang banyak disuarakan.

menurutnya, gas air mata terpaksa ditembakkan karena massa makin tak terkendali dan memaksa masuk ke kantor gubernur.

“kami sudah kasih himbauan berkali-kali, tapi tidak digubris. akhirnya, tindakan tegas kami ambil,” tambahnya.

meski demo sempat berlangsung panas, tidak ada fasilitas umum yang dirusak.

ratusan personel diterjunkan buat jaga keamanan.

tapi tetap saja, versi berbeda datang dari peserta aksi.

koordinator lapangan aksi, aufa atthariq, menyayangkan keras tindakan represif aparat.

ia menyebut beberapa demonstran mengalami kekerasan seperti ditarik, dipukul, bahkan dijambak.

“ada kawan kami yang luka di pipi kiri sampai berdarah. beberapa juga ditangkap begitu saja,” kata aufa.

aksi ini merupakan bentuk penolakan mahasiswa terhadap pengesahan nomor 34 tahun 2004 tentang tni yang baru saja diketok palu dpr ri pada 14-15 maret 2025 lalu.

mahasiswa menilai proses pengesahan itu dilakukan secara diam-diam dan buru-buru.

publik juga mengkhawatirkan pasal-pasal dalam yang memungkinkan militer terlalu leluasa masuk ke ranah sipil.

“ruu-nya disahkan tanpa transparansi dan terlalu cepat. kami takut ini jadi jalan buat militer campur tangan dalam urusan sipil,” tambah aufa.

Tag
Share