Wajib Tau! Asal-usul Garam Benarkah Hadiah Nabi Ibrahim untuk Umat Nabi Muhammad hingga Hari Kiamat
Kisah asal-usul garam menurut islam--Ist
Namun, Nabi Ibrahim a.s tetap memohon kepada Allah SWT, dengan penuh keyakinan bahwa hanya Allah yang Maha Berkuasa untuk mengabulkan segala permintaan.
Melihat ketulusan hati Nabi Ibrahim a.s., Allah SWT akhirnya memerintahkan Malaikat Jibril untuk melaksanakan keinginan tersebut.
BACA JUGA:Mengupas Tragedi Karbala: Sejarah Sedih di Hari Asyura Versi Ahlussunah, Gini Kata Gus Baha..
Malaikat Jibril diperintahkan untuk mengambil segenggam kapur dari surga dan membawanya ke Gunung Abi Qubais.
Di atas gunung tersebut, Malaikat Jibril meniupkan kapur tersebut ke udara, sehingga kapur tersebut berhamburan dan menyebar ke seluruh penjuru bumi.
Setiap tempat yang terkena kapur yang ditiupkan oleh Malaikat Jibril atas perintah Allah SWT kemudian menjadi asin, termasuk air laut.
Sejak saat itu, garam menjadi bagian dari kehidupan manusia dan menjadi salah satu unsur penting dalam makanan serta kebutuhan sehari-hari.
BACA JUGA:Sejarah dan Makna Tahun Baru Hijriah, Yuk Simak dan Hijrah ke Hidup yang Lebih Baik 1446H
Garam yang kita temui saat ini adalah bagian dari jamuan atau kenang-kenangan dari Nabi Ibrahim a.s untuk umat Nabi Muhammad SAW.
Sebagai umat Islam, kita diajarkan untuk bersyukur atas nikmat yang telah diberikan Allah SWT, termasuk nikmat garam yang memiliki banyak manfaat bagi kehidupan manusia.
Awalnya, semua air di bumi bersifat tawar hingga datangnya permohonan Nabi Ibrahim a.s. kepada Allah SWT.
Allah SWT mengabulkan permohonan tersebut dengan memerintahkan Malaikat Jibril untuk menyebarkan kapur dari surga ke seluruh bumi.