bacakoran.co

Hati-Hati, Kol Goreng Bisa Picu Kanker! Ini Fakta Ilmiahnya Menurut Ahli Gizi

Kol goreng bisa picu kanker, ini fakta ilmiahnya menurut ahli gizi-Ilustrasi -

Zuraidah menyarankan cara pengolahan alternatif seperti tumis ringan, kukus, atau oven dengan sedikit minyak, untuk menjaga tekstur sayur tetap menarik tanpa kehilangan nutrisinya.

Bahkan, kol kukus yang dikombinasikan dengan bumbu rempah bisa jadi pilihan sehat yang tak kalah enak dari kol goreng.

BACA JUGA:Wow! 5 Manfaat Tanaman Rosella Yang Bagi Kesehatan Tubuh, Salah Satunya Bisa Cegah Kanker dan Obesitas Lho...

BACA JUGA:Mitos Atau Fakta! Ternyata Mengkonsumsi Kol Goreng Dapat Menjadi Pemicu Kanker, Kok Bisa?

Bonusnya? Kamu tetap bisa menikmati makanan lezat sambil menjaga kesehatan tubuh dalam jangka panjang.

“Sayur itu enak dan menyehatkan, asalkan diolah dengan tepat. Jangan sampai demi rasa, kita korbankan nutrisi dan kesehatan,” tutup Zuraidah.

Jadi, meski kol goreng terasa nikmat di lidah, bijaklah dalam mengonsumsinya. Sesekali boleh, tapi jangan jadikan kebiasaan.

Yuk, mulai ubah pola makan jadi lebih sehat tanpa harus kehilangan cita rasa.

BACA JUGA:Tak Hanya Lezat, Inilah 8 Manfaat Rebung untuk Kesehatanmu, Mampu Mengontrol Gula Darah & Mencegah Kanker...

BACA JUGA:Tak Disangka! Inilah 7 Manfaat Daun Pepaya bagi Wanita Dewasa dari Nyeri Haid hingga Kanker...

Karena tubuh sehat dimulai dari pilihan sederhana di meja makanmu.

Hati-Hati, Kol Goreng Bisa Picu Kanker! Ini Fakta Ilmiahnya Menurut Ahli Gizi

Melly

Melly


bacakoran.co - siapa yang tak tergoda dengan kriuk-nya sebagai pelengkap pecel lele atau ayam penyet? rasanya gurih, renyah, dan bikin nagih.

tapi tahukah kamu, di balik kenikmatannya, kol goreng ternyata menyimpan potensi bahaya serius bagi jika dikonsumsi terlalu sering.

dilansir dari pernyataan zuraidah nasution, dosen departemen gizi masyarakat, fakultas ekologi manusia ipb university, proses pengolahan sayur dengan cara digoreng terutama dengan metode deep frying atau rendam bisa merusak kandungan nutrisi penting dalam kol.

"sayuran seperti kol memang kaya vitamin, tapi jika digoreng dalam suhu tinggi, zat gizi mikro, terutama vitamin larut air, bisa rusak. selain itu, proses ini justru menambah lemak jenuh yang tidak baik bagi tubuh," jelas zuraidah melalui kanal resmi ipb tv.

saat dengan suhu tinggi, air dalam jaringan kol akan menguap dan menciptakan rongga. rongga ini kemudian akan terisi minyak goreng yang berlebihan.

akibatnya, satu lembar kol goreng yang tampak tidak bersalah bisa menjadi ‘bom kalori’ kecil yang diam-diam meningkatkan asupan lemak harian kita.

“tanpa sadar, kita memasukkan ekstra lemak ke dalam tubuh hanya karena ingin sensasi kriuk," tambah zuraidah.

yang lebih mengkhawatirkan, penggorengan pada suhu tinggi dapat memicu oksidasi minyak, menghasilkan senyawa berbahaya seperti akrilamida dan zat karsinogenik lainnya.

senyawa ini, jika masuk ke tubuh secara terus-menerus, berisiko memicu penyakit degeneratif seperti kanker dalam jangka panjang.

tenang, bukan berarti kamu harus berhenti makan kol.

zuraidah menyarankan cara pengolahan alternatif seperti tumis ringan, kukus, atau oven dengan sedikit minyak, untuk menjaga tekstur sayur tetap menarik tanpa kehilangan nutrisinya.

bahkan, kol kukus yang dikombinasikan dengan bumbu rempah bisa jadi pilihan sehat yang tak kalah enak dari kol goreng.

bonusnya? kamu tetap bisa menikmati makanan lezat sambil menjaga kesehatan tubuh dalam jangka panjang.

“sayur itu enak dan menyehatkan, asalkan diolah dengan tepat. jangan sampai demi rasa, kita korbankan nutrisi dan kesehatan,” tutup zuraidah.

jadi, meski kol goreng terasa nikmat di lidah, bijaklah dalam mengonsumsinya. sesekali boleh, tapi jangan jadikan kebiasaan.

yuk, mulai ubah pola makan jadi lebih sehat tanpa harus kehilangan cita rasa.

karena tubuh sehat dimulai dari pilihan sederhana di meja makanmu.

Tag
Share