bacakoran.co - di tengah ganasnya ombak dan terpaan cuaca buruk di perairan antara kepulauan kei dan tanimbar, sebuah tragedi memilukan kembali mengguncang dunia pelayaran indonesia.

 motor km mutiara prima 2, yang tengah melakukan perjalanan menuju area penangkapan ikan di perairan dobo, kepulauan aru, dilaporkan tenggelam setelah mengalami kebocoran pada lambung kapal.

dari total 20 awak kapal (abk) yang berada di atas kapal naas tersebut, sebanyak 19 orang berhasil diselamatkan oleh kapal saudara mereka, km mutiara prima 1 dan km mutiara prima 3.

namun, satu orang abk bernama wawan hingga kini masih dinyatakan hilang dan menjadi fokus utama dalam operasi pencarian oleh  gabungan.

insiden ini tidak hanya menambah daftar panjang kecelakaan laut di wilayah rawan badai seperti maluku, tetapi juga menjadi pengingat keras akan pentingnya sistem keselamatan maritim yang lebih modern dan tangguh.

cuaca ekstrem, gelombang tinggi, dan angin kencang menjadi tantangan besar dalam proses evakuasi dan pencarian korban.

kronologi kejadian

km mutiara prima 2 bertolak dari pelabuhan ppn ambon pada 15 juni 2025 pukul 18.00 wit dengan tujuan area penangkapan ikan di perairan dobo, kepulauan aru.

namun, pada 19 juni pukul 10.15 wit, kapal mengalami kebocoran akibat cuaca buruk yang ekstrem.

air laut mulai masuk ke dalam lambung kapal, menyebabkan kapal terbalik dan akhirnya tenggelam.

proses evakuasi dramatis

dalam kondisi laut yang bergelora dan ombak setinggi dua meter, para abk berjuang menyelamatkan diri.

beruntung, dua kapal saudara mereka km mutiara prima 1 dan km mutiara prima 3 berada tidak jauh dari lokasi kejadian dan segera melakukan evakuasi.

sebanyak 19 abk berhasil diselamatkan dalam operasi penyelamatan yang dramatis.

upaya pencarian korban hilang

tim sar gabungan yang terdiri dari pos sar tual, bakamla, polair tual, dan tni al langsung dikerahkan setelah laporan diterima dari syahbandar ppn ambon pada malam hari pukul 19.40 wit.

operasi pencarian dilakukan dengan menyisir area seluas 15 mil laut dari desa danar ke arah barat daya.

namun hingga hari ketiga, korban atas nama wawan belum ditemukan.

cuaca menjadi tantangan utama dalam operasi ini.

hujan ringan, angin kencang hingga 30 knot, dan gelombang tinggi memperlambat proses pencarian.

tim sar bermalam di dermaga navigasi tual dan melanjutkan pencarian dengan cakupan area yang lebih luas pada 21 juni.

sorotan terhadap keselamatan kapal

tragedi ini kembali menyoroti kerentanan kapal-kapal kecil di wilayah maluku yang kerap dilanda badai.

minimnya sistem keselamatan modern dan kondisi cuaca ekstrem menjadi kombinasi mematikan yang mengancam keselamatan pelaut.

pemerintah dan pemilik kapal diharapkan lebih serius dalam menerapkan standar keselamatan laut demi mencegah insiden serupa di masa depan.

tragedi km mutiara prima 2 menjadi pengingat pahit akan bahaya yang mengintai di lautan.

meski 19 nyawa berhasil diselamatkan, satu keluarga masih menanti kabar dari laut yang belum memberi jawaban.

semoga upaya pencarian segera membuahkan hasil dan tragedi ini menjadi pelajaran berharga bagi semua pihak.