Musim Libur Tiba, Destinasi Wisata Harus Aman, Menteri Pariwisata: Wajib Terapkan CHSE!
Pengelola destinasi wisata harus mampu berikan rasa nyaman untuk pengunjung -kemenpar-
BACAKORAN.CO - Menteri Pariwisata Widiyanti Putri Wardhana mengingatkan kepada pelaku usaha pariwisata di seluruh Indonesia menyambut momen libur sekolah. Destinasi wisata harus aman dan nyaman.
Menteri Pariwisata Widiyanti hingga harus melakukan sosialisasi Surat Edaran terkait kesiapan menyambut libur sekolah 2025 kepada pemimpin daerah.
Ini agar pemerintah daerah, asosiasi, dan pelaku usaha pariwisata dapat menghadirkan wisata yang aman, nyaman, dan berkesan pada saat libur sekolah.
Langkah ini diambil karena periode libur sekolah atau libur kenaikan kelas merupakan salah satu momen utama peningkatan mobilitas masyarakat dan aktivitas ekonomi sektor pariwisata.
Hanya saja, intensitas pergerakan ini juga disertai dengan potensi risiko yang menuntut antisipasi matang dari pemerintah pusat, daerah, maupun pengelola destinasi. Baik itu dari aspek keselamatan, antisipasi bencana alam, hingga kedisiplinan pengunjung.
BACA JUGA:Terkenal Royal Belanja, Kemenpar Goda Turis India dengan Destinasi Wisata di 2 Kota Ini
“Oleh karena itu, saya mengapresiasi Kementerian Dalam Negeri atas kesempatan yang telah diberikan kepada kami untuk berkomunikasi secara langsung dengan para kepala daerah provinsi serta kabupaten/kota dari seluruh 38 provinsi di Indonesia,” kata Menteri Pariwisata.
Dalam Surat Edaran ini Menteri Pariwisata Widiyanti menghimbau pemerintah daerah untuk menerapkan Cleanliness, Health, Safety, and Environmental Sustainability (CHSE) atau Kebersihan, Kesehatan, Keselamatan, dan Kelestarian Lingkungan.

Menteri Pariwisata Widiyanti Putri Wardhana mengingatkan kepada pelaku usaha pariwisata di seluruh Indonesia menyambut momen libur sekolah.-kemenpar-
Menerapkan Standar Usaha Pariwisata Berbasis Risiko (Permenpar 4/2021); dan berkoordinasi dengan berbagai pihak untuk kelancaran berwisata.
Menteri Pariwisata juga mengimbau kepada pengelola daya tarik wisata untuk memberikan pelayanan prima kepada wisatawan.
Kemudian memastikan pelaksanaan SOP, standar Keselamatan dan Kesehatan Kerja (K3), standar keamanan (terutama pada wahana dengan risiko tinggi), mitigasi risiko destinasi, serta pengelolaan yang berkelanjutan.
BACA JUGA:Rp 375,2 T! Perputaran Ekomoni selama Lebaran, Ini Langkah Kemenpar
Menyampaikan informasi destinasi secara aktif kepada wisatawan, baik secara langsung maupun melalui media sosial; hingga menyediakan rest area yang memadai untuk pengemudi/driver.
