Efek Gencatan Senjata Iran-Israel, Rupiah Hari Ini Lanjut Hajar Dolar AS

Efek gencatan senjata Iran-Israel berlanjut terhadap menguatnya nilai tukar rupiah dengan menghajar dolar AS ke posisi Rp 16.290 pada Kamis (26/6/2025) pagi.--arsip bacakoran.co/ist
“Trump memang mendesak damai, tapi ia juga langsung mengkritik dua negara itu saat muncul potensi pelanggaran. Jadi, pasar tetap waspada,” ujar Ibrahim seperti dilansir dari Bisnis.com.
BACA JUGA:BSU 2025 Resmi Cair, Tapi Ekonom Bilang: Jangan Terlalu Senang Dulu!
Dari AS, Ketua The Fed Jerome Powell pun bikin geger.
Ia memperingatkan jika tarif tinggi ala Trump bisa memicu inflasi dan memperlambat penurunan suku bunga.
Padahal pasar sebelumnya berharap pemangkasan suku bunga bisa segera terjadi.
Rupiah Masih Bisa Nendang, Tapi Terbatas
BACA JUGA:Diskon GoCar dan GoRide, Ini Kumpulan Kode Promo Gojek Akhir Juni 2025, Kuy Klaim Sekarang!
BACA JUGA:Satgas Koperasi Merah Putih Dibentuk, Prabowo Tunjuk Sosok Ini sebagai Ketua!
Sementara Ariston Tjendra, Presiden Direktur PT Doo Financial Futures mengatakan, penguatan rupiah saat ini disebabkan oleh melemahnya dolar AS dan masuknya investor ke aset berisiko usai pengumuman gencatan senjata.
“Namun, penguatan rupiah kemungkinan mentok di kisaran Rp16.200. Di bawah itu, bakal berat,” ucap Ariston.
Ia juga mengingatkan jika konflik bisa kembali meledak kapan saja. Ketidakpastian dari perang dagang, tensi geopolitik, hingga ancaman konflik baru tetap mengintai pasar global.
Indonesia Harus Siaga
BACA JUGA:Tanpa Undang Teman, Kamu Bisa Dapat Saldo DANA Rp200 Ribu dari Aplikasi Ini! Begini Caranya
BACA JUGA:3 'Jurus' BI Agar Rupiah Tak Terus Anjlok Dihantam Perang Iran-Israel
Di dalam negeri, World Bank mengingatkan jika ekonomi Indonesia rentan terhadap guncangan global.
Pertumbuhan ekonomi Indonesia diprediksi hanya 4,7% di 2025 dan 4,8% di 2026.