bacakoran.co

Efek Gencatan Senjata Iran-Israel, Rupiah Hari Ini Lanjut Hajar Dolar AS

Efek gencatan senjata Iran-Israel berlanjut terhadap menguatnya nilai tukar rupiah dengan menghajar dolar AS ke posisi Rp 16.290 pada Kamis (26/6/2025) pagi.--arsip bacakoran.co/ist

BACAKORAN.CO – Efek gencatan senjata Iran-Israel berlanjut terhadap nilai tukar rupiah hari ini yang kembali hajar dolar Amerika Serikat (AS).

Pada perdagangan Kamis pagi (26/6/2025), rupiah sukses menguat 10 poin ke level Rp16.290 per dolar AS.

Penguatan nilai tukar rupiah ini didorong sentimen positif pasca gencatan senjata Iran-Israel yang bikin pasar finansial global menggeliat.

Berdasarkan data Bloomberg, rupiah bahkan sempat menembus Rp16.289,50 per dolar AS.

BACA JUGA:Bank BRI Resmi Buka Pinjaman Hingga Rp300 Juta untuk PNS & PPPK, Cek Syarat Lengkap dan Simulasi Angsurannya!

BACA JUGA:Garuda Indonesia Disuntik Dana Jumbo Danantara Rp 6,65 T, Dipakai Buat Apa?

Di sisi lain, indeks dolar AS (DXY) melorot tajam sebesar 0,20% ke 97,48, menandakan melemahnya daya tarik greenback sebagai safe haven.

Sejumlah mata uang Asia pun ikut berjaya.

Yen Jepang naik 0,38%, dolar Singapura dan Taiwan masing-masing naik 0,19%, sementara won Korea Selatan dan yuan China juga tampil menggigit.

Hanya rupee India yang melemah, yakni sebesar 0,14%.

BACA JUGA:Nggak Perlu Aplikasi! Begini Cara Cek Status BSU 2025, Cuma Modal NIK!

BACA JUGA:Gegara Trump-Powell, Dolar AS Tersungkur Dihajar Rupiah, Melesat ke Rp 16.250!

Gencatan Senjata Bikin Rupiah Berjaya

Pengamat valas Ibrahim Assuaibi menilai pasar kini merespons gencatan senjata Iran-Israel yang diumumkan setelah tekanan dari Presiden AS Donald Trump.

Namun, ia juga mengingatkan bahwa “ketenangan” ini bisa saja semu.

Efek Gencatan Senjata Iran-Israel, Rupiah Hari Ini Lanjut Hajar Dolar AS

Ramadhan Evrin

Ramadhan Evrin


bacakoran.co – efek gencatan senjata iran-israel berlanjut terhadap yang kembali hajar dolar amerika serikat (as).

pada perdagangan kamis pagi (26/6/2025), rupiah sukses menguat 10 poin ke level rp16.290 per .

penguatan nilai tukar rupiah ini didorong sentimen positif pasca gencatan senjata iran-israel yang bikin pasar finansial global menggeliat.

berdasarkan data bloomberg, rupiah bahkan sempat menembus rp16.289,50 per dolar as.

di sisi lain, indeks dolar as (dxy) melorot tajam sebesar 0,20% ke 97,48, menandakan melemahnya daya tarik greenback sebagai safe haven.

sejumlah mata uang asia pun ikut berjaya.

yen jepang naik 0,38%, dolar singapura dan taiwan masing-masing naik 0,19%, sementara won korea selatan dan yuan china juga tampil menggigit.

hanya rupee india yang melemah, yakni sebesar 0,14%.

gencatan senjata bikin rupiah berjaya

pengamat valas ibrahim assuaibi menilai pasar kini merespons gencatan senjata iran-israel yang diumumkan setelah tekanan dari presiden as donald trump.

namun, ia juga mengingatkan bahwa “ketenangan” ini bisa saja semu.

“trump memang mendesak damai, tapi ia juga langsung mengkritik dua negara itu saat muncul potensi pelanggaran. jadi, pasar tetap waspada,” ujar ibrahim seperti dilansir dari bisnis.com.

dari as, ketua the fed jerome powell pun bikin geger.

ia memperingatkan jika tarif tinggi ala trump bisa memicu inflasi dan memperlambat penurunan suku bunga.

padahal pasar sebelumnya berharap pemangkasan suku bunga bisa segera terjadi.

rupiah masih bisa nendang, tapi terbatas

sementara ariston tjendra, presiden direktur pt doo financial futures mengatakan, penguatan rupiah saat ini disebabkan oleh melemahnya dolar as dan masuknya investor ke aset berisiko usai pengumuman gencatan senjata.

“namun, penguatan rupiah kemungkinan mentok di kisaran rp16.200. di bawah itu, bakal berat,” ucap ariston.

ia juga mengingatkan jika konflik bisa kembali meledak kapan saja. ketidakpastian dari perang dagang, tensi geopolitik, hingga ancaman konflik baru tetap mengintai pasar global.

indonesia harus siaga

di dalam negeri, world bank mengingatkan jika ekonomi indonesia rentan terhadap guncangan global.

pertumbuhan ekonomi indonesia diprediksi hanya 4,7% di 2025 dan 4,8% di 2026.

ini melanjutkan tren melambat usai q1-2025 yang hanya tumbuh 4,87%.
kondisi ini tentu berdampak pada penciptaan lapangan kerja dan pengurangan kemiskinan ekstrem, apalagi di tengah memburuknya kinerja ekspor-impor dan menurunnya investasi asing.

Tag
Share