bacakoran.co - antar kelompok remaja kembali memakan korban jiwa. 

peristiwa berdarah ini terjadi pada jumat pagi, 27 juni 2025, sekitar pukul 07.30 wib di wilayah kelurahan belawan bahagia, kecamatan .

tawuran tersebut melibatkan dua kelompok dari lingkungan berbeda, yakni warga kampung kolam lingkungan 9 dan warga jalan belanak lingkungan 12. 

berdasarkan informasi awal, bentrokan bermula ketika kelompok remaja dari jalan belanak melakukan aksi penyerangan ke arah kampung kolam. situasi pun memanas dan kericuhan tidak dapat dihindari.

seorang pria berinisial ma (21), warga jalan belanak no. 13 lingkungan 20, menjadi korban dalam peristiwa tersebut.

ma mengalami luka serius akibat terkena anak panah di bagian dada atau ulu hati. 

meski sempat dilarikan ke rs phc belawan untuk mendapatkan perawatan medis, nyawanya tak tertolong.

keterangan dari berbagai sumber di lapangan menyebutkan, korban tewas diduga setelah salah satu bagian vital tubuhnya terkena anak panah saat tawuran berlangsung. 

namun, hingga saat ini belum ada kepastian apakah korban memang terlibat dalam aksi tawuran atau justru menjadi korban salah sasaran.

insiden ini semakin tragis karena sebelumnya, pada kamis (26/6/2025), tawuran serupa sempat dicegah oleh personel gabungan polres pelabuhan belawan, polsek belawan, bko satbrimob, dan ditsamapta polda sumatera utara. 

sayangnya, bentrokan kembali pecah keesokan paginya, dengan dampak yang jauh lebih fatal.

selain menyebabkan korban jiwa, bentrokan juga mengakibatkan kerusakan pada sejumlah rumah warga, khususnya di bagian atap, akibat lemparan batu dan benda keras lainnya yang digunakan dalam tawuran.

hingga siang hari, aparat tni dilaporkan telah turun ke lokasi untuk mengamankan keadaan. 

situasi di sekitar lokasi kejadian kini disebut telah kondusif dan aman. 

namun, pihak kepolisian, termasuk kapolsek belawan, akp ponijo sip, yang dihubungi oleh wartawan hingga jumat malam pukul 19.27 wib, belum memberikan tanggapan resmi terkait insiden ini.

sementara itu, komentar pedas dan kekecewaan masyarakat terus mengalir di media sosial. 

netizen instagram menunjukkan reaksi beragam, mulai dari kritik tajam terhadap penegakan hukum, hingga ungkapan frustrasi atas tindakan para pelaku tawuran.

"sudah kaya gini kok masih aja gak tegas hukumnya buat mereka," komentar akun instagram @_icha***.

"maling apa tawuran kok malah mau ngerosok pagar," kata akun instagram @mantan***.

"sayang sekali cuma 1 yg get out. minimal setengah dari semua nya kek."

"kenapa hanya 1 yg md,, kenapa ga semuanya sekalian."

"bangsa ini sudah rindu dengan peperangan."

"aparat polisi sibuk jalan-jalan sama ani ani, makanya gak ada yg keluar untuk menangkap remaja tawuran ini."

peristiwa ini menjadi peringatan keras akan pentingnya kolaborasi berbagai pihak untuk mencegah kekerasan remaja sejak dini. 

pembinaan komunitas, pengawasan orang tua, penegakan hukum yang tegas, serta pendekatan sosial yang lebih manusiawi sangat diperlukan untuk menekan potensi konflik semacam ini agar tak terulang kembali.