bacakoran.co

Terungkap, Hasil Autopsi Jenazah Julia Marins Pendaki Asal Brazil yang Tewas Jatuh di Gunung Rinjani

Hasil Autopsi Jenazah Julia Marins Mengungkapkan Ia Meninggal Dunia 20 Menit Setelah Jatuh--DetikNews

BACAKORAN.CO - Data kematian Juliana Marins menjawab beberapa spekulasi dan sesuai dengan pantauan drone Basarnas.

Hasil autopsi terhadap jenazah Juliana Marins  disebut meninggal 20 menit usai terperosok ke dalam jurang.

"Drone thermal kami di Sabtu sore sudah tidak menangkap panas tubuh korban saat searching di kedalaman, itu terjawab lewat hasil autopsi," kata Kepala Biro Humas dan Umum Basarnas Hendra Sudirman, dikutip Bacakoran.co dari Detiknews, Sabtu (28/6/2025).

Hal ini juga diungkap oleh Ida Bagus Putu Alit, dokter forensik dari RSUP Prof IGNG Ngoerah, Denpasar.

BACA JUGA:Setelah Berhasil Dievakuasi, Jenazah Julia Marins Pendaki Asal Brazil akan Diautopsi di Bali, Ini Alasannya!

Ia menuturkan wanita berusia 27 tahun tersebut mengalami luka parah akibat benturan keras di beberapa bagian tubuh.

"Perkiraan 20 menit," ujarnya terkait perkiraan lamanya korban bertahan hidup.

Hasil autopsi terungkap bahwa korban mengalami luka parah akibat benturan keras di beberapa bagian tubuhnya.

Dan juga korban mengalami cedera tulang belakang, dada bagian belakang, punggung, dan paha Juliana mengalami patah.

BACA JUGA:Pendaki Brazil Juliana Marins Tewas di Jurang Gunung Rinjani Sedalam 600 Meter, SAR Evakuasi Jenazah Hari Ini

Tim dokter forensik mengatakan kondisi itu membuat Juliana diyakini tidak bisa bertahan lebih dari 20 menit setelah terjatuh.

Sempat menimbulkan perdebatan mengenai kematian Juliana Marins, Basarnas ungkap tidak bisa mengevakuasi korban hidup-hidup dalam waktu kurang dari 20 menit.

"Ya tidak mungkin," ucap Hendra.

Tak hanya itu ia menyampaikan pihaknya tidak ambil pusing terkait banyaknya kritik terhadap Basarnas meskipun saat ini ada fakta dari hasil autopsi.

Terungkap, Hasil Autopsi Jenazah Julia Marins Pendaki Asal Brazil yang Tewas Jatuh di Gunung Rinjani

Yanti D.P

Yanti D.P


bacakoran.co - data kematian juliana marins menjawab beberapa spekulasi dan sesuai dengan pantauan drone basarnas.

hasil autopsi terhadap jenazah juliana marins  disebut meninggal 20 menit usai terperosok ke dalam jurang.

"drone thermal kami di sabtu sore sudah tidak menangkap panas tubuh korban saat searching di kedalaman, itu terjawab lewat hasil autopsi," kata kepala biro humas dan umum basarnas hendra sudirman, dikutip bacakoran.co dari detiknews, sabtu (28/6/2025).

hal ini juga diungkap oleh ida bagus putu alit, dokter forensik dari rsup prof igng ngoerah, denpasar.

ia menuturkan wanita berusia 27 tahun tersebut mengalami luka parah akibat benturan keras di beberapa bagian tubuh.

"perkiraan 20 menit," ujarnya terkait perkiraan lamanya korban bertahan hidup.

hasil autopsi terungkap bahwa korban mengalami luka parah akibat benturan keras di beberapa bagian tubuhnya.

dan juga korban mengalami cedera tulang belakang, dada bagian belakang, punggung, dan paha juliana mengalami patah.

tim dokter forensik mengatakan kondisi itu membuat juliana diyakini tidak bisa bertahan lebih dari 20 menit setelah terjatuh.

sempat menimbulkan perdebatan mengenai kematian juliana marins, basarnas ungkap tidak bisa mengevakuasi korban hidup-hidup dalam waktu kurang dari 20 menit.

"ya tidak mungkin," ucap hendra.

tak hanya itu ia menyampaikan pihaknya tidak ambil pusing terkait banyaknya kritik terhadap basarnas meskipun saat ini ada fakta dari hasil autopsi.

"biar saja ini negara bebas untuk berpendapat, tugas kami bukan untuk menanggapi setiap pendapat orang, cukup kami jalani semua sop-nya dan dokumentasikan apa yang kami kerjakan," jelasnya.

"itu bisa sebagai bukti bahwa kami telah melaksanakan tugas kami dengan maksimal, alhamdulillah, tuhan kasih jawaban lewat dari ahli autopsi terkait korban," sambung dia.

sebelumnya jenazah asal brazil yang merupakan seorang pendaki ditemukan, juliana marins (27) jenazahnya akan di autopsi di bali.

hal ini diungkapkan oleh wakil gubernur nusa tenggara barat (ntb), indah damayanti putri, saat ditemui di rs bhayangkara pada kamis (26/6/2025).

"sementara proses administrasi diselesaikan, autopsi akan dilaksanakan di bali," kata indah. saat ini, jenazah juliana telah dievakuasi dari gunung rinjani dan berada di rs bhayangkara mataram.

indah menuturkan bahwa autopsi dilakukan di bali karena satu-satunya dokter autopsi yang ada di ntb sedang bertugas di sumatera.

"dokter autopsi kita sedang melaksanakan tugas ke sumatera, karena hanya ada satu di ntb, sehingga kita memilih opsi yang terdekat di bali," ujarnya.

kapolda ntb telah berkoordinasi dengan kapolda bali mengenai proses autopsi jenazah juliana. "setiba jenazah di bali, dilaksanakan proses autopsi," tambah indah.

sebelumnya berita viral dari gunung rinjani, salah satu destinasi  paling populer di indonesia, kembali menjadi sorotan setelah insiden tragis menimpa seorang 

juliana marins (27), yang dilaporkan terjatuh ke jurang saat mendaki, ditemukan dalam kondisi tidak bernyawa oleh tim sar gabungan pada selasa, 24 juni 2025.

kepala kantor sar mataram, muhamad hariyadi, mengonfirmasi bahwa jasad juliana ditemukan di kedalaman sekitar 600 meter dari titik terakhir ia terlihat, yang dikenal sebagai last known position (lkp).

proses pencarian yang berlangsung selama beberapa hari akhirnya membuahkan hasil pada pukul 18.00 wita.

“setelah pemeriksaan awal, tidak ditemukan tanda-tanda kehidupan pada korban,” ujar hariyadi pada rabu (25/6/2025).

tiga personel tambahan diturunkan untuk memastikan kondisi korban dan melakukan pembungkusan  sebagai persiapan evakuasi.

tim sar kemudian membagi posisi: tiga orang berada di anchor point kedua di kedalaman 400 meter, sementara empat lainnya berada di samping jenazah di dasar jurang.

evakuasi jenazah juliana sempat tertunda akibat cuaca ekstrem dan visibilitas yang sangat terbatas.

tim sar memutuskan untuk melanjutkan proses evakuasi pada pagi hari rabu, 25 juni 2025.

“jenazah akan diangkat terlebih dahulu ke atas (lkp), lalu ditandu menyusuri rute pendakian menuju posko sembalun,” kata hariyadi.

rencana evakuasi mencakup pengangkatan jenazah ke lkp, kemudian ditandu menyusuri jalur pendakian menuju posko sembalun.

dari posko sembalun, jenazah akan diterbangkan menggunakan helikopter menuju rs bhayangkara polda ntb untuk proses identifikasi dan penanganan lebih lanjut.

insiden ini memicu keprihatinan dari berbagai pihak, termasuk kementerian pariwisata dan otoritas taman nasional gunung rinjani.

jalur pendakian menuju puncak dari plawangan 4 sembalun ditutup sementara untuk mendukung kelancaran proses evakuasi dan menjamin keselamatan pendaki lainnya.

menteri pariwisata, widiyanti putri wardhana, menegaskan bahwa keselamatan wisatawan adalah prioritas utama.

ia juga meminta seluruh instansi terkait untuk memperkuat standar operasional prosedur (sop) dan pengawasan terhadap aktivitas pemanduan di destinasi ekstrem seperti rinjani.

tragedi ini menjadi pengingat penting akan risiko yang melekat dalam aktivitas pendakian, terutama di medan ekstrem seperti gunung rinjani.

meski keindahannya memikat, keselamatan tetap harus menjadi prioritas utama.

semoga proses evakuasi berjalan lancar dan keluarga korban mendapatkan kekuatan dalam menghadapi musibah ini.

Tag
Share