Keterlaluan, Direktur Rumah Sakit Indonesia Terbunuh dalam Serangan Israel, Anak dan Istri Juga Syahid
dr Marwan Sultan dan Keluarga Dibunuh oleh Israel dalam Serangan ke Rumahnya--CNBC Indonesia
BACAKORAN.CO - Israel Serang dan menargetkan rumah Direktur Rumah Sakit Indonesia yang akhirnya dr Marwan Sultan terbunuh.
dr Marwan Sultan terbunuh bersama dengan anak dan istrinya dan telah diungkap oleh kementrian kesehatan Palestina di Gaza.
Dilansir Associated Press, Kamis (3/7/2025), menurut kepala perawat Rumah Sakit Indonesia, Issam Nabhan, tubuh sang dokter, istri, anak perempuan, dan menantunya tiba di Rumah Sakit Shifa dalam keadaan tidak utuh.
Putri dr Sultan yang berhasil selamat mengatakan jika "sebuah rudal F-16 menargetkan kamarnya, di mana dia berada, tepat mengarah kepadanya."
BACA JUGA:Bersiap, Iran Siapkan Rudal Terbaru untuk Hajar Israel Lagi, Zionis Terancam?
“Semua kamar di rumah utuh kecuali kamarnya, yang terkena rudal. Ayah saya menjadi martir di sana,” ujarnya, dikutip dari BBC.
Sebelumnya tentara Israel kembali menembak mati warga Palestina yang sedang mencari bantuan kemanusiaan di titik distribusi Gaza Humanitarian Foundation (GHF), lembaga yang didukung Israel dan Amerika Serikat (AS).
Bulan Sabit Merah Palestina (PRCS) menginformasikan, tiga orang terbunuh usai ditembaki tentara Israel saat menunggu bantuan di dekat Koridor Netzarim, di bagian tengah Gaza.
Sumber-sumber tenaga medis di Palestina mengatakan, total 51 orang terbunuh dalam serangan Israel di berbagai lokasi di Gaza pada Kamis (26/6/2025).
Korban termasuk lima orang yang terbunuh dalam serangan udara Israel di kawasan Al-Mawasi yang ditetapkan Israel sebagai "zona aman."
BACA JUGA:Gencatan Senjata Iran-Israel: Sekadar Penundaan atau Awal Dialog?
Dari penembakan Israel ke warga Palestina berdasarkan Kantor Media Pemerintah Gaza, setidaknya 549 warga Palestina terbunuh di lokasi distribusi bantuan sejak GHF beroperasi di enklave Palestina tersebut pada 27 Mei 2025.
Direktur regional Timur Tengah organisasi Save the Chidren, Ahmad Alhendawi membeberkan bahwa lebih dari setengah korban penembakan Israel di lokasi distribusi GHF adalah anak-anak.
Berdasarkan informasi data dari Save the Children mengatakan, dari 19 kasus pembantaian, tercatat jatuhnya korban anak dalam 10 insiden di antaranya.