bacakoran.co

Ali Musthofa Guide Rinjani Ungkap Momen Bertemu Keluarga Juliana Marins, Sempat Dituduh Pembunuh

Ali Musthofa ungkap momen emosional bertemu keluarga Juliana Marins di Rinjani/Kolase Bacakoran.co--Youtube CURHAT BANG Denny Sumargo

Meski dihadapkan pada tuduhan yang mengiris hati, Ali menunjukkan pemahaman yang mendalam terhadap rasa kehilangan yang dialami oleh keluarga. 

Ia tetap bersikap tenang dan terbuka, menjelaskan dengan jujur kronologi kejadian serta menyampaikan permintaan maaf.

"Saya sudah memberikan informasi tentang kronologi Juliana ini jatuh, dan saya sudah minta maaf juga kepada mereka," lanjutnya.

BACA JUGA:Pendaki Brazil Juliana Marins Tewas di Jurang Gunung Rinjani Sedalam 600 Meter, SAR Evakuasi Jenazah Hari Ini

BACA JUGA:Tragis! Turis Brasil Juliana Marins Tewas di Jurang Rinjani, Bikin Netizen Brasil Ngamuk Salahkan Indonesia

Pertemuan yang awalnya penuh amarah lambat laun mencair ketika Ali menyerahkan barang-barang pribadi milik Juliana kepada keluarga. 

Menurutnya, momen itu menjadi titik balik, saat duka perlahan berganti dengan keikhlasan dan penghargaan terhadap upayanya.

Status Pemanduan dan Klarifikasi Isu Blacklist

Tak hanya bercerita tentang pertemuan yang emosional, Ali juga meluruskan informasi simpang siur soal statusnya sebagai pemandu. 

Ia membantah telah di-blacklist secara permanen dari Gunung Rinjani.

BACA JUGA:Berbuntut Panjang, Pihak Brazil Ancam Tuntut Indonesia Terkait Kematian Juliana Marins di Gunung Rinjani

BACA JUGA:Waduh! Netizen Indonesia vs Netizen Brasil Adu Rating 1 Gunung Rinjani dan Hutan Amazon di Google Maps

"Kalau untuk kata 'blacklist' itu saya tahu cuma di media saja sebenarnya. Tapi untuk surat resmi dari kepala balai, itu enggak ada yang sampai ke saya," jelas Ali.

Ia menegaskan bahwa statusnya saat ini adalah penangguhan sementara hingga proses investigasi selesai. Hal ini penting untuk menghindari kesalahpahaman publik yang dapat memperburuk situasi.

Dukungan Publik dan Pengakuan atas Keberanian

Keberanian Ali untuk tampil dan menyampaikan versinya secara terbuka mendapat sambutan positif dari masyarakat. 

Dukungan netizen membanjiri kolom komentar video podcast tersebut. 

Ali Musthofa Guide Rinjani Ungkap Momen Bertemu Keluarga Juliana Marins, Sempat Dituduh Pembunuh

Rida Satriani

Rida Satriani


bacakoran.co - tragedi pendakian yang menewaskan , pendaki asal brazil, menyisakan luka mendalam bagi banyak pihak. 

namun salah satu yang paling merasakan beban emosional adalah sang guide (pemandu), ali musthofa, yang turut mendampingi mendiang dalam pendakian itu. 

tuduhan dan sorotan publik yang terus menghantui membuatnya akhirnya angkat bicara dalam sebuah wawancara menyentuh.

dalam podcast denny sumargo, ali mengungkapkan secara terbuka momen paling berat dalam hidupnya ketika ia berhadapan langsung dengan keluarga juliana di sembalun, lombok. 

, saudara laki-laki, dan saudara perempuan juliana datang jauh dari brasil untuk mencari kepastian atas kematian orang yang mereka cintai. 

suasana penuh emosi dan ketegangan pun tak terhindarkan.

dituduh membunuh oleh keluarga korban

ali menggambarkan reaksi awal keluarga juliana sebagai ledakan emosi yang begitu menyakitkan. 

kata-kata tuduhan secara langsung dilontarkan kepadanya.

"untuk pertama kali sih mereka marah, dan mereka sempat bilang, 'kamu telah membunuh anak saya', 'kamu telah membunuh saudara perempuan saya'," ungkap ali dengan nada pilu saat menirukan ucapan keluarga korban.

meski dihadapkan pada tuduhan yang mengiris hati, ali menunjukkan pemahaman yang mendalam terhadap rasa kehilangan yang dialami oleh keluarga. 

ia tetap bersikap tenang dan terbuka, menjelaskan dengan jujur kronologi kejadian serta menyampaikan permintaan maaf.

"saya sudah memberikan informasi tentang kronologi juliana ini jatuh, dan saya sudah minta maaf juga kepada mereka," lanjutnya.

pertemuan yang awalnya penuh amarah lambat laun mencair ketika ali menyerahkan barang-barang pribadi milik juliana kepada keluarga. 

menurutnya, momen itu menjadi titik balik, saat duka perlahan berganti dengan keikhlasan dan penghargaan terhadap upayanya.

status pemanduan dan klarifikasi isu blacklist

tak hanya bercerita tentang pertemuan yang emosional, ali juga meluruskan informasi simpang siur soal statusnya sebagai pemandu. 

ia membantah telah di-blacklist secara permanen dari gunung rinjani.

"kalau untuk kata 'blacklist' itu saya tahu cuma di media saja sebenarnya. tapi untuk surat resmi dari kepala balai, itu enggak ada yang sampai ke saya," jelas ali.

ia menegaskan bahwa statusnya saat ini adalah penangguhan sementara hingga proses investigasi selesai. hal ini penting untuk menghindari kesalahpahaman publik yang dapat memperburuk situasi.

dukungan publik dan pengakuan atas keberanian

keberanian ali untuk tampil dan menyampaikan versinya secara terbuka mendapat sambutan positif dari masyarakat. 

dukungan netizen membanjiri kolom komentar video podcast tersebut. 

banyak yang melihat ali bukan hanya sebagai pemandu, tapi sosok pejuang yang bertaruh nyawa demi menyelamatkan tamu pendaki.

"respect buat mas ali yang berani menceritakan sisi ceritanya dengan jujur dan penuh penyesalan. di balik musibah ini, keberaniannya turun pertama kali pakai tali tanpa pengalaman demi menolong itu luar biasa," komentar netizen dalam unggahan video youtube denny sumargo.

"kami warga indonesia tidak ada yg membencimu bung, sebaliknya kami bangga kepadamu. mau berbesar hati meminta maaf, walau sebenarnya ini bukan sepenuhnya kesalahanmu. respect bro."

"ali bukan hanya guide, tapi pejuang yang bertaruh nyawa demi tamunya. di usia 20 tahun, dia sudah lebih dewasa dari banyak orang yang hanya bisa menilai tanpa tahu kenyataan di lapangan."

"ali mustopa harus tetep jadi guide rinjani dia gak salah!!!"

"ya ampun sy kok sedih dan terharu ya liat mas ali ini... tolonglah instansi yg berwenang utk membantu mas ali, tolonglah jgn disalah2kan ya mas ali ini, dia hrs tetap bekerja sbg guide, salut sm bpk ketua asosiasi yg mendampingi mas ali, kita hrs support mas ali."

kesaksian dan simpati publik menjadi bukti bahwa di balik sebuah tragedi, kebenaran dan ketulusan hati tetap mendapat tempat. 

ali musthofa bukan hanya seorang pemandu gunung, tetapi juga manusia yang berani menghadapi badai duka dengan keteguhan hati.

Tag
Share