Bongkar Genosida Israel, Stafsus HAM PBB Kena Sanksi Ini oleh AS!

Stafsus HAM PBB Francesca Albanese yang bongkar kampanye genosida Israel libatkan perusahaan besar dalam laporannya disanksi tidak boleh masuk AS dan asetnya dibekukan.--united nations/ist
Kritik menyebut AS menggunakan kekuasaannya untuk membungkam suara HAM global dan merusak kredibilitas lembaga internasional.
Sekadar informasi, Stafsus tidak berada di bawah yurisdiksi Sekjen PBB.
Pasalnya, mereka ditunjuk oleh Dewan HAM PBB.
Nah, pada Februari 2025, AS sudah menyatakan diri mundur dari badan tersebut.
BACA JUGA:Penyebab Jatuhnya Air India 787 Perlahan Terungkap, Kemungkinan Besar Karena Ini
BACA JUGA:Bukan Crossover Biasa! Intip Kemewahan dan Teknologi Toyota Yaris Cross S-Premium 2025
Untuk diketahui, Albanese merupakan kritikus keras perang Israel di Gaza.
Pernyataannya memicu kontroversi, termasuk unggahan medsos tahun lalu yang mengatakan korban serangan Hamas pada 7 Oktober 2023 tewas karena "penindasan Israel."
Sebelumnya, kabar mengejutkan terungkap dari dokumen yang dirilis pelapor khusus PBB Francesca Albanese, terdapat 60 lebih perusahaan besar disebut terlibat ‘kampanye genosida’ Israel di Jalur Gaza.
Di mana perusahaan tersebut mendukung pendudukan dan operasi militer Israel di Gaza yang menguntungkan banyak pihak.
BACA JUGA:Mayjen TNI Ahmad Rizal Ramdhani Resmi Ditunjuk Jadi Dirut Bulog, Proses Pensiun Dini Sedang Berjalan
BACA JUGA:Kematian Diploma Kemlu Dirasa Janggal, Pihak UGM Ingin Kasus Ini Diusut Tuntas
Menurutnya, perusahaan tak lagi hanya sekadar terlibat dalam pendudukan.