Chevron Siap Comeback ke RI, Ini Daftar Blok yang Ditawarkan!

Chevron, salah satu raksasa energi dunia siap comeback, kembali gebrak industri migas RI. Pemerintah pun tengah siapkan sejumlah blok migas untuk ditawarkan.--ai generate/ist
BACAKORAN.CO - Salah satu raksasa energi dunia, Chevron dikabarkan bakal comeback alias menggebrak lagi industri migas Republik Indonesia (RI).
Setelah sempat hengkang dari beberapa proyek strategis, kini perusahaan asal Amerika Serikat itu bersiap comeback dan kembali mengincar ladang minyak dan gas bumi di Indonesia.
Kabar kepulangan sang raksasa energi ini disampaikan langsung oleh Plt Dirjen Migas Kementerian ESDM, Tri Winarno, yang menyebut pemerintah tengah menyusun daftar blok-blok migas panas untuk ditawarkan ke Chevron.
“Beberapa blok sedang kami siapkan. Mereka (Chevron) tertarik yang mana nanti kita lihat,” ujar Tri di Gedung DPR RI, Jakarta, Senin (14/7/2025).
BACA JUGA:Rekam Jejak Kang Seo Ha, Aktris Muda Korea Meninggal Dunia Setelah Berjuang Melawan Kanker
BACA JUGA:Penantian Berakhir: TNI AL Temukan Bangkai KMP Tunu Pratama Jaya di Dasar Selat Bali!
Chevron Lirik Blok ‘Tidur’ Bernilai Fantastis
Salah satu wilayah yang menjadi perhatian utama adalah Area Warim di Papua, kawasan yang sudah lama disebut sebagai "harta karun tersembunyi" sektor migas Indonesia.
Warim sendiri saat ini telah dibagi ke dalam dua Wilayah Kerja (WK): Akimeugah 1 dan Akimeugah 2.
“Sumur-sumur kita masih banyak yang potensial dan belum tersentuh. Semua itu kami tawarkan,” ungkap Tri, dalam acara bergengsi The 49th IPA Convention and Exhibition di ICE BSD, Tangerang Selatan beberapa waktu lalu.
BACA JUGA:Prabowo Izinkan Rumah Sakit Asing Buka Cabang di Indonesia, Ini Alasannya!
BACA JUGA:Ancaman Hukuman Penjara Jonathan Frizzy yang Ditahan Kasus Dugaan Vape Obat Keras
Pemerintah Siap Lelang 60 Blok Migas, Targetkan Produksi Melejit
Bukan hanya Chevron, pemerintah juga membuka peluang lelang besar-besaran terhadap 60 Wilayah Kerja (WK) hingga tahun 2028.
Tujuannya jelas: dongkrak produksi migas nasional yang kian tertekan kebutuhan dalam negeri dan fluktuasi global.
Koordinator Pokja Pengembangan WK Migas Konvensional, Maruf Affandi, menambahkan jika meski Warim punya potensi besar--yakni masing-masing WK berisi sekitar 10 miliar barel minyak ekuivalen.