Bunda Harus Tahu! Ini 11 Merk Bumbu Dapur Lokal Non-Afiliasi Israel sebagai Pengganti Brand Boikot Indofood
Simak 11 merk bumbu dapur lokal non-afiliasi Israel sebagai pengganti Indofood/Kolase Bacakoran.co--Freepik dan Dapur Umami
BACAKORAN.CO - Isu boikot terhadap produk-produk yang diduga memiliki keterkaitan dengan jaringan bisnis pro-Israel kini makin ramai dibicarakan, termasuk di sektor kuliner dan rumah tangga.
Di tengah perbincangan publik mengenai Indofood dan induk usahanya, Salim Group, yang dikaitkan dengan afiliasi ke perusahaan yang dianggap mendukung zionis Israel, masyarakat mulai mencari alternatif bumbu dapur lokal dan non-afiliasi Israel.
Nah, bagi para bunda yang ingin tetap memasak lezat tanpa rasa waswas, berikut adalah 11 merek bumbu dapur lokal dan non-afiliasi Israel yang bisa jadi pilihan pengganti:
1. Masako
Produk penyedap rasa Masako berada di bawah grup Ajinomoto Indonesia.
Merek ini dikenal sebagai pelopor bumbu instan kaldu daging dan ayam yang praktis dan meresap ke dalam masakan.
BACA JUGA:Masih Heboh! Indofood Suntik Dana Rp40 Miliar ke KFC Indonesia, Ada Apa di Baliknya?
BACA JUGA:Rekomendasi 9 Susu Instan yang Bukan Produk Indofood dan Anti Afiliasi Israel yang Wajib Dicoba
2. Sajiku
Masih dari Ajinomoto, Sajiku adalah bumbu siap saji yang lengkap dan praktis.
Cocok untuk bunda yang ingin masak cepat tanpa kompromi rasa.
3. Saori
Saori dikenal sebagai bumbu masakan bercita rasa oriental.
Kombinasi asin dan gurih membuat masakan tumisan lebih menggoda.
Merek ini juga direkomendasikan sebagai alternatif dari produk yang terafiliasi pro-Israel.
BACA JUGA:Indofood Diboikot! Suntikan Dana ke KFC Picu Kontroversi, Publik Soroti Indomie dan Chitato
4. Mayumi
Untuk penggemar mayonnaise, Mayumi bisa jadi pilihan tepat.
Produk ini memiliki cita rasa creamy yang cocok dipadukan dengan aneka lauk, tanpa perlu mengonsumsi produk dengan afiliasi politis yang kontroversial.
5. Saji
Brand asal Malaysia ini turut menjadi sorotan sebagai alternatif internasional.
Saji memiliki rangkaian produk seperti minyak, saus, dan bumbu dapur yang praktis.
BACA JUGA:Gegara Suntik Modal ke KFC, Indofood Jadi Sasaran Amukan Netizen: Boikot Produk Hingga Indomaret
6. Mama Suka
Brand lokal satu ini sangat populer di pasaran.
Mama Suka memiliki beragam bumbu dapur, dari kaldu, saus, hingga tepung bumbu.
Produk ini sudah akrab di dapur masyarakat Indonesia dan termasuk dalam jajaran non-afiliasi.
7. Sasa
Sasa adalah raksasa pangan lokal yang sudah lama hadir dan menjadi kepercayaan banyak keluarga.
Produknya mencakup penyedap rasa, bumbu masak, santan instan, hingga tepung bumbu.
8. Munik
Merek Munik menawarkan bumbu masakan khas Indonesia seperti rendang, tom yam, soto betawi, rawon, dan nasi uduk.
Diproduksi oleh PT Sarimunik Mandiri, Munik menggunakan bahan berkualitas tinggi tanpa bahan pengawet berlebihan.
9. Bamboe
Didirikan sejak 1968, Bamboe menghadirkan bumbu instan dengan banyak varian masakan nusantara hingga Asia.
Mulai dari ayam goreng, kari, rendang, hingga nasi hainan dan bulgogi tersedia dalam kemasan praktis.
10. Desaku
Desaku mulai dikenal sebagai bumbu rempah pilihan dengan komposisi yang pas dan ramah kantong.
Cocok bagi bunda yang ingin masak lezat tanpa ribet.
11. ABC
Brand ABC sudah lama dipercaya untuk produk saus dan kecap yang merakyat.
Kualitas rasa dan aroma yang khas membuat ABC menjadi pilihan favorit untuk sajian rumahan dan UMKM kuliner.
Sebelumnya, dalam unggahan akun Instagram @doa.harian, sejumlah merek di bawah Indofood dan anak usaha Salim Group ramai dihindari karena afiliasi modal dan distribusi yang terhubung ke PT Fast Food Indonesia Tbk (FAST), pemegang waralaba KFC Indonesia.
Aksi boikot semakin meningkat sejak akhir 2023, setelah terungkap adanya suntikan dana Rp 40 miliar dari Indoritel (perusahaan milik Anthoni Salim) ke KFC Indonesia melalui skema private placement pada Mei 2025.
Sementara itu, Produk-produk Indofood seperti Bumbu Racik, La Fonte, Palmia, Bimoli, Cakra Kembar, Segitiga Biru, dan Indofood Sambal serta Kecap Manis masuk dalam daftar pantauan konsumen.
Imbasnya, permintaan terhadap bumbu dapur alternatif lokal pun meningkat.