bacakoran.co

Putri dan Ula Siap Tanggung Jawab Atas Insiden Pesta Rakyat yang Ricuh di Garut dengan 3 Korban Jiwa

Putri & Ula minta maaf atas insiden pesta rakyat di Garut yang menewaskan 3 orang/Kolase Bacakoran.co--Instagram @putri.karlina14 dan @medsoszone

BACAKORAN.CO - Insiden tragis mewarnai pesta rakyat dalam rangka pernikahan Wakil Bupati Garut, Luthfianisa Putri Karlina, dengan Maula Akbar Mulyadi Putra (Ula), anggota DPRD Jawa Barat sekaligus putra Gubernur Jabar Dedi Mulyadi

Acara yang digelar untuk membagi kebahagiaan kepada warga justru berakhir dengan 3 orang meninggal dunia dalam kericuhan yang terjadi di Pendopo Garut.

Dalam pernyataan terbuka yang disampaikan pada Sabtu (19/8), Putri dan Ula mengungkapkan kesedihan mereka serta menyatakan komitmen penuh untuk bertanggung jawab atas insiden tersebut. 

“Bukan maksud dan tujuan kita untuk mencari siapa yang salah, tapi tentang bagaimana saya dan suami saya sebagai pemangku hajat bertanggung jawab terutama terhadap korban,” ujar Putri dalam konferensi pers di Rumah Dinas Wakil Bupati Garut, dilansir Bacakoran.co dari Kumparan.

BACA JUGA:Tragedi Pesta Rakyat Anak Dedi Mulyadi Ricuh Desak-desakan Picu 3 Korban Jiwa, KDM Minta Maaf

BACA JUGA:Sosok Sahdan Arya Ketua RT Gen Z yang Tolak Amplop dari Dedi Mulyadi: Saya ke Sini Ikhlas

Putri mengaku telah mengunjungi keluarga korban untuk bertakziah dan memberikan bantuan langsung. Namun ia menyadari sepenuhnya bahwa “nominal tidak akan cukup untuk mengganti kehilangan.” 

Ia berjanji akan membersamai keluarga korban melewati masa-masa sulit dan menyerahkan proses hukum sepenuhnya kepada pihak berwenang.

“Saya siap bertanggung jawab penuh kalau ada prosedur-prosedur yang harus dijalani,” tegasnya. 

Ia menambahkan bahwa segala persiapan pesta telah dilakukan dengan sebaik mungkin, namun takdir berkata lain. 

BACA JUGA:Dedi Mulyadi Ganti Nama RSUD Al-Ihsan Jadi RSUD Welas Asih, Netizen Kritik: Buang-buang Biaya!

BACA JUGA:Polisi Tetapkan 7 Tersangka Perusakan Vila Tempat Retreat Ibadah di Sukabumi, Dedi Mulyadi Ikut Beri Bantuan

“Kami harus menerima dengan penuh tanggung jawab.”

Permintaan Maaf Terbuka dan Pemeriksaan Polisi

Putri dan Ula Siap Tanggung Jawab Atas Insiden Pesta Rakyat yang Ricuh di Garut dengan 3 Korban Jiwa

Rida Satriani

Rida Satriani


bacakoran.co - insiden tragis mewarnai dalam rangka pernikahan wakil bupati garut, , dengan maula akbar mulyadi putra (ula), anggota dprd jawa barat sekaligus putra gubernur jabar . 

acara yang digelar untuk membagi kebahagiaan kepada warga justru berakhir dengan 3 orang meninggal dunia dalam kericuhan yang terjadi di pendopo garut.

dalam pernyataan terbuka yang disampaikan pada sabtu (19/8), putri dan ula mengungkapkan kesedihan mereka serta menyatakan komitmen penuh untuk bertanggung jawab atas insiden tersebut. 

“bukan maksud dan tujuan kita untuk mencari siapa yang salah, tapi tentang bagaimana saya dan suami saya sebagai pemangku hajat bertanggung jawab terutama terhadap korban,” ujar putri dalam konferensi pers di rumah dinas wakil bupati garut, dilansir bacakoran.co dari kumparan.

putri mengaku telah mengunjungi keluarga korban untuk bertakziah dan memberikan bantuan langsung. namun ia menyadari sepenuhnya bahwa “nominal tidak akan cukup untuk mengganti kehilangan.” 

ia berjanji akan membersamai keluarga korban melewati masa-masa sulit dan menyerahkan proses hukum sepenuhnya kepada pihak berwenang.

“saya siap bertanggung jawab penuh kalau ada prosedur-prosedur yang harus dijalani,” tegasnya. 

ia menambahkan bahwa segala persiapan pesta telah dilakukan dengan sebaik mungkin, namun takdir berkata lain. 

“kami harus menerima dengan penuh tanggung jawab.”

permintaan maaf terbuka dan pemeriksaan polisi

ula turut menyampaikan permintaan maaf terbuka atas tragedi tersebut. 

ia dan putri mengaku sangat terpukul dengan kejadian yang terjadi di luar ekspektasi mereka. 

“pesta itu digelar dengan niat baik, harapan untuk membahagiakan warga, namun realita di lapangan tak seperti yang dibayangkan,” ungkap ula.

ia menekankan bahwa dirinya dan putri tidak memiliki niat jahat sedikit pun. 

mereka telah bertemu langsung dengan dua dari tiga keluarga korban, sementara kunjungan ke keluarga ketiga yang berada di sukawening sempat tertunda karena kondisi kesehatan putri menurun.

“alhamdulillah keluarga sudah dengan ikhlas menerima kondisi yang terjadi,” tambahnya.

terkait proses hukum, ula menyampaikan bahwa pemeriksaan oleh pihak kepolisian telah dilakukan. 

“tadi malam sudah dilakukan pemeriksaan oleh polres garut dan disaksikan langsung oleh kapolda jawa barat,” kata ula. 

ia dan istrinya menyatakan siap menjalani proses hukum yang berlaku dan bersikap kooperatif sepenuhnya.

pesta rakyat menjelang malam resepsi pernikahan tersebut sebenarnya diadakan untuk membagi kebahagiaan kepada masyarakat. 

ribuan warga memadati pendopo garut sejak siang hari, dengan harapan bisa menikmati makan gratis dan ikut merayakan hari bahagia sang pasangan. 

namun padatnya massa membuat situasi tidak terkendali.

pihak pengamanan kewalahan menghadapi arus warga yang terus berdatangan. 

akibatnya, beberapa warga terdesak dalam kerumunan, mengalami kesulitan bernapas, dan bahkan jatuh pingsan. 

kejadian ini menyebabkan tiga warga meninggal dunia, memicu duka mendalam yang menyelimuti garut.

tragedi ini menuai beragam respons dari masyarakat, baik secara langsung maupun di media sosial. 

beberapa komentar tajam netizen mengkritik pesta mewah tersebut.

"ini lah kesombongan manusia yg sebenarnya padahal di daerah masih banyak orang tak mampu, dana milyaran buat hajat coba di kasih kaum dhuafa lebih banyak manfaatnya."

"mungkin agar kita tdk boleh sombong dg jabatan dan kekuasaan."

"pernikahannya diawali dengan mengorbankan darah warga."

komentar-komentar tersebut mencerminkan kekecewaan publik yang meragukan urgensi dan dampak positif dari pesta rakyat tersebut, terutama dalam konteks sosial dan kesejahteraan masyarakat sekitar.

pernyataan terbuka putri dan ula menunjukkan kesediaan mereka untuk menghadapi konsekuensi dari insiden yang mencoreng momen bahagia. 

meskipun niat awal adalah syukur dan kebahagiaan, mereka mengakui sepenuhnya bahwa akibat dari kericuhan itu harus ditanggung dengan tanggung jawab penuh.

kini, masyarakat menanti tindak lanjut dari proses hukum dan langkah pemulihan yang akan dilakukan oleh pasangan tersebut. 

Tag
Share