Meriah! Tradisi Buka Luwur Makam Ki Ageng Pantaran Disambut Ribuan Warga
Tradisi buka luwur makam Ki Ageng Pantaran di Boyolali menjadi magnet spiritual dan budaya yang menarik ribuan warga setiap tahun. --Youtube-tvOneNews
BACAKORAN.CO - Setiap tahun, ribuan warga dari berbagai penjuru Jawa Tengah dan sekitarnya memadati Desa Candisari, Kecamatan Gladagsari, Boyolali, untuk mengikuti Tradisi Sakral Buka Luwur di Makam Ki Ageng Pantaran.
Melansir dari video youtube tvOneNews, tradisi ini digelar setiap Jumat ketiga di bulan Sura (Muharram dalam kalender Hijriah), sebagai bentuk penghormatan kepada para leluhur dan tokoh penyebar agama Islam di lereng Gunung Merbabu.
Prosesi Sakral dan Penuh Makna
Tradisi Buka Luwur diawali dengan kirab budaya yang melibatkan puluhan warga berpakaian adat Jawa lengkap.
BACA JUGA:Tradisi Seru Festival Gogoh Iwak Kulon Progo, Wisata Budaya yang Wajib Disaksikan!
BACA JUGA:Viral! Tren Tarian THR Dianggap Mirip dengan Tarian Tradisi Yahudi, Benarkah Haram Dilakukan?
Mereka membawa kain mori putih, bunga, tombak, dan payung mutha sebagai simbol spiritual.
Kirab ini berjalan dari rumah juru kunci menuju kompleks makam, yang berada di atas bukit Desa Pantaran.
Setibanya di makam, kain mori lama yang menutupi nisan Ki Ageng Pantaran dan tokoh lainnya seperti Syech Maulana Ibrahim Maghribi, Dewi Nawangwulan, Ki Ageng Mataram, dan Ki Ageng Kebo Kanigoro diganti dengan yang baru.
Prosesi dilanjutkan dengan tabur bunga, doa bersama, dan tahlilan sebagai bentuk ngalap berkah.
BACA JUGA:Apakah Ada Tradisi Ziarah Kubur saat Lebaran dalam Islam? Ini Pesan dari Ustaz Adi Hidayat
Berebut Berkah dari Gunungan Hasil Bumi
Salah satu momen paling dinanti adalah rebutan gunungan hasil bumi.
Gunungan yang terdiri dari sayuran, buah-buahan, dan tumpeng dihiasi janur dan ayam ingkung, menjadi simbol kemakmuran dan rasa syukur.
Warga percaya bahwa mendapatkan bagian dari gunungan atau kain mori bekas penutup makam bisa membawa keberkahan dalam hidup dan usaha mereka.