bacakoran.co

Prancis Akan Akui Negara Palestina, Tegaskan Sikap Anti-Hamas di Tengah Kontroversi Global

Macron akan secara resmi mengakui Negara Palestina dalam Sidang Majelis Umum PBB pada September 2025--

BACAKORAN.CO - Langkah diplomatik berani diumumkan oleh Presiden Prancis Emmanuel Macron: negaranya akan secara resmi mengakui Negara Palestina dalam Sidang Majelis Umum PBB pada September 2025.

Keputusan ini menjadikan Prancis sebagai kekuatan Eropa paling signifikan yang mendukung kenegaraan Palestina, bergabung dengan lebih dari 142 negara yang telah lebih dulu memberikan pengakuan.

Namun, pengumuman tersebut langsung memicu reaksi keras dari Israel dan Amerika Serikat, yang menilai pengakuan itu sebagai bentuk dukungan terhadap kelompok militan Hamas.

Menanggapi tudingan tersebut, Menteri Luar Negeri Prancis Jean-Noel Barrot menegaskan bahwa Prancis justru menentang Hamas, yang disebutnya sebagai organisasi teroris.

BACA JUGA:Prancis Dikepung Kebakaran Hutan, 2.000 Hektare Ludes Terbakar! Apa Penyebabnya?

BACA JUGA:Negosiasi Gencatan Senjata di Gaza Buntu, AS-Israel Tarik Diri Lalu Tuding Hamas Biang Kegagalan!

“Hamas selalu mengesampingkan solusi dua negara. Dengan mengakui Palestina, Prancis menentang organisasi teroris itu,” ujar Barrot dalam pernyataan resmi.

Dalam unggahan di media sosial X dan Instagram, Macron menyatakan bahwa pengakuan Palestina adalah bagian dari komitmen historis Prancis untuk perdamaian yang adil dan abadi di Timur Tengah.

Ia juga menyerukan penghentian perang di Gaza, demiliterisasi Hamas, dan pengakuan penuh terhadap Israel sebagai bagian dari solusi dua negara.

Perdana Menteri Israel Benjamin Netanyahu mengecam keras keputusan Macron, menyebutnya sebagai “imbalan bagi teror” dan menyatakan bahwa negara Palestina akan menjadi “landasan peluncuran untuk memusnahkan Israel”.

BACA JUGA:Netanyahu Siap Akhiri Perang Gaza, Tapi Ada Syarat Berat! Begini Reaksi Hamas

BACA JUGA:Trump Seret AS Keluar dari UNESCO Lagi, Gegara Palestina?

Menteri Luar Negeri Israel Gideon Saar bahkan menyebut bahwa “negara Palestina akan menjadi negara Hamas”.

Sikap serupa disampaikan oleh Menlu AS Marco Rubio, yang menyebut langkah Prancis sebagai “keputusan sembrono” dan menilai bahwa pengakuan tersebut hanya akan menguntungkan propaganda Hamas.

Prancis Akan Akui Negara Palestina, Tegaskan Sikap Anti-Hamas di Tengah Kontroversi Global

Melly

Melly


bacakoran.co - langkah diplomatik berani diumumkan oleh presiden prancis : negaranya akan secara resmi mengakui negara palestina dalam sidang majelis umum pbb pada september 2025.

keputusan ini menjadikan prancis sebagai kekuatan eropa paling signifikan yang mendukung kenegaraan palestina, bergabung dengan lebih dari 142 negara yang telah lebih dulu memberikan pengakuan.

namun, pengumuman tersebut langsung memicu reaksi keras dari israel dan amerika serikat, yang menilai pengakuan itu sebagai bentuk dukungan terhadap kelompok militan hamas.

menanggapi tudingan tersebut, menteri luar negeri prancis jean-noel barrot menegaskan bahwa prancis justru menentang hamas, yang disebutnya sebagai organisasi teroris.

“hamas selalu mengesampingkan solusi dua negara. dengan mengakui palestina, prancis menentang organisasi teroris itu,” ujar barrot dalam pernyataan resmi.

dalam unggahan di media sosial x dan instagram, macron menyatakan bahwa pengakuan palestina adalah bagian dari komitmen historis prancis untuk perdamaian yang adil dan abadi di timur tengah.

ia juga menyerukan penghentian perang di gaza, demiliterisasi hamas, dan pengakuan penuh terhadap israel sebagai bagian dari solusi dua negara.

perdana menteri israel benjamin netanyahu mengecam keras keputusan macron, menyebutnya sebagai “imbalan bagi teror” dan menyatakan bahwa negara palestina akan menjadi “landasan peluncuran untuk memusnahkan israel”.

menteri luar negeri israel gideon saar bahkan menyebut bahwa “negara palestina akan menjadi negara hamas”.

sikap serupa disampaikan oleh menlu as marco rubio, yang menyebut langkah prancis sebagai “keputusan sembrono” dan menilai bahwa pengakuan tersebut hanya akan menguntungkan propaganda hamas.

di sisi lain, otoritas palestina dan hamas menyambut baik keputusan prancis.

hamas menyebutnya sebagai “langkah positif ke arah yang benar” untuk menegakkan keadilan bagi rakyat palestina yang tertindas.

wakil presiden otoritas palestina hussein al-sheikh menyebut pengakuan tersebut sebagai bentuk komitmen terhadap hukum internasional dan hak rakyat palestina untuk menentukan nasib sendiri.

keputusan prancis untuk mengakui negara palestina menjadi titik balik penting dalam diplomasi eropa terhadap konflik israel-palestina.

meski menuai kecaman dari sekutu tradisional seperti as dan israel, prancis menegaskan bahwa langkah ini adalah bentuk dukungan terhadap solusi damai dua negara, bukan dukungan terhadap kelompok militan.

dengan pengakuan ini, prancis berharap dapat mendorong negara-negara lain untuk mengikuti jejaknya dan memperkuat tekanan internasional demi tercapainya perdamaian di timur tengah.

Tag
Share