bacakoran.co - video ojek pangkalan suruh ibu dan bayi turun saat hujan dari taksi online di tigaraksa membuat 4 orang tukang ojek pangkalan jadi tersangka.
ke-empat orang ojek pangkalan ini telah diamankanndak telah ditetapkan sebagai tersangka oleh polresta tangerang, selasa (29/7/2025).
dalam video yang terunggah di aku instagram @polrestatangerang, terlihat keempat opang tersebut juga mengenakan masker.
dari video tersebut terlihat para pelaku juga lebih sering tertunduk saat ditampilkan ke publik setelah ditetapkan sebagai tersangka.
keempat opang yang diringkus sebagai tersangka ini adalah j, a, n, dan u dan keempat pelaku diduga melanggar pasal 170 kuhp tentang pengeroyokan.
"yang pastinya ada sifat sengaja untuk melakukan kekerasan dan ancaman," kata kasat reskrim polresta tangerang kompol arief nazaruddin yusuf dalam jumpa pers, dikutip bacakoran.co dari detiknews, selasa (29/7/2025).
tersangka tersebut telah dilakukan penahanan dan polisi sudah melakukan gelar perkara dan menemukan dugaan pelanggaran pidana dalam kasus penumpang dipaksa turun dari taksi online di dekat stasiun tigaraksa.
"di dalam pasal 170 dari keteranganynya unsur dari tenaga bersama. sudah bisa dilihat dari petunjuk dan alat bukti dari video yang tersebar dan itu kami analisis dan terlihat di situ perananannya," katanya.
sebelumnya sebuah video mengejutkan di media sosial menunjukkan perlakuan tak manusiawi terhadap seorang ibu dan bayinya yang baru saja turun dari kereta di , kabupaten tangerang.
saat hujan deras mengguyur kawasan tersebut, ibu tersebut diduga dipaksa turun dari mobil online oleh sejumlah pangkalan (opang) yang biasa mangkal di area stasiun.
insiden ini terjadi pada jumat (25/7/2025) sekitar pukul 14.30 wib dan langsung menyita perhatian publik setelah videonya diunggah oleh akun tiktok @auntum.101 dan dibagikan ulang oleh @medsoszone.id di instagram.
kronologi kejadian
menurut unggahan akun threads @charezeruya yang mengaku sebagai penumpang dalam kejadian tersebut, ia bersama suami dan bayinya baru saja mengunjungi rumah kakak iparnya di tigaraksa.
karena cuaca sangat buruk, mereka memutuskan untuk memesan grabcar dari stasiun.
namun, baru saja masuk mobil, sekitar 15 opang datang menghadang mereka.
“mereka bawa batu, ngancam mau pecahin kaca dan ban mobil. pintu dibuka paksa, aku ditarik keluar. bayiku? basah kuyup karena ulah mereka. itu hujan deras, bawa bayi, masa disuruh jalan kaki atau naik motor?” tulisnya.
tindakan opang yang memaksa penumpang turun dari mobil online ini mengejutkan netizen.
apalagi yang menjadi korban adalah seorang ibu yang menggendong bayi.
dalam video tersebut, tampak beberapa opang mengelilingi kendaraan online berwarna putih dan memaksa si ibu turun di tengah guyuran hujan lebat.
respons netizen
aksi opang tersebut memantik reaksi keras di jagat maya.
banyak netizen mempertanyakan di mana hati nurani para pelaku, terlebih saat tindakan tersebut menyasar perempuan dan anak kecil dalam kondisi cuaca ekstrem.
unggahan tersebut dipenuhi komentar pedas dan empati dari pengguna media sosial.
"ya allah dimana hati nuranimuu pak, itu ada bayi pak ya allah ya allah."
"dia kira dengan begitu rezeki dia akan jadi lancar, ohh tidak tuan, rezeki tidak akan pernah nyasar."
"sampai segitunya opang ya, padahal sama sama sedang nyari rejeki apalagi itu yg saya lihat orang orang yg sudah tua, gimana hati nuraninya jika itu terjadi pada keluarganya."
"ini klu dilaporkan apa ditangani pihak aparat kepolisian atau didamaikan?"
"smoga macet rezeki kalian...krna sudah mempersulit orang lain."
"opangnya gak mikir ,, bawa bayi loh itu hujan2 pula kok di suruh turun dari mobil ???"
"ingat, jangan naik ojek pangkalan depan stasiun tigaraksa."
beberapa netizen menandai akun resmi @dishubtangsel, @polresta_tangerang, dan @grabid, mendesak agar aparat dan operator segera turun tangan menyelidiki dan menindak pelaku kekerasan ini.
hingga berita ini diturunkan, belum ada pernyataan resmi dari pihak kepolisian maupun pihak transportasi online terkait tindakan yang dilakukan oleh para opang tersebut.
netizen pun berharap kasus ini tidak berakhir damai begitu saja, melainkan diproses hukum agar menjadi pelajaran penting bagi semua pihak.