bacakoran.co

Gawat! Israel Kian Terpojok Usai Prancis dan 14 Negara Barat Desak Dunia Akui Palestina

Israel kian terpojok usai prancis dan 14 negara barat desak dunia akui palestina--

Pernyataan ini mengikuti langkah tegas Presiden Prancis Emmanuel Macron yang baru-baru ini mengumumkan niatnya untuk secara resmi mengakui Palestina pada September 2025.

Keputusan ini langsung ditentang oleh Israel dan Amerika Serikat yang menilai pengakuan sepihak bisa merusak proses diplomasi.

BACA JUGA:Kasus Kematian Arya Daru, Ada 103 Barang Bukti dan Sidik Jari dan DNA Adalah Milik Korban, Ini Temuan Lainnya!

BACA JUGA:Pelantikan Malam Hari, 20 Pejabat Administrator dan Pengawas Kota Prabumulih Bergeser, Ini Data Lengkapnya

Namun tak hanya Prancis, Inggris di bawah pemerintahan Perdana Menteri Keir Starmer juga mengumumkan langkah serupa.

Inggris disebut akan mengakui Palestina jika Israel tidak menunjukkan kemajuan, termasuk menyepakati gencatan senjata permanen di Gaza.

Langkah kolektif ini dianggap sebagai momentum besar yang dapat mendorong lebih banyak negara untuk ikut mengakui Palestina sebagai negara merdeka.

Meski belum sepenuhnya disepakati secara global, tekanan diplomatik dan solidaritas internasional kini semakin kuat.

BACA JUGA:Nadin Amizah Protes Judul Lagu Miliknya Dipakai untuk Judul Film Bertaut Rindu Meski Izin Ditolak

BACA JUGA:Heboh! Warga Temukan Kumpulan Uang Palsu Rp100 Ribu Berserakan di Pinggir Jalan Bogor, Begini Kata Polisi

Dengan meningkatnya ketegangan di Gaza dan meningkatnya desakan publik internasional terhadap penyelesaian damai, dunia tampaknya mulai membuka babak baru dalam sejarah Timur Tengah.

Gawat! Israel Kian Terpojok Usai Prancis dan 14 Negara Barat Desak Dunia Akui Palestina

Melly

Melly


bacakoran.co - upaya untuk menghidupkan kembali perdamaian antara israel dan kembali mendapat sorotan.

kali ini, bersama 14 negara barat lainnya menyerukan secara terbuka agar dunia segera mengakui keberadaan negara palestina secara resmi.

seruan ini disampaikan dalam bentuk pernyataan bersama para menteri luar negeri dari 15 negara pada selasa (29/7/2025) malam waktu setempat.

pertemuan ini berlangsung di new york dalam sebuah konferensi internasional yang diketuai bersama oleh prancis dan arab saudi, dengan tujuan utama menghidupkan kembali solusi dua negara antara israel dan palestina.

melalui akun x resminya, menteri luar negeri prancis, jean-noel barrot menuliskan:

"di new york, bersama 14 negara lainnya, prancis mengeluarkan seruan kolektif: kami menyatakan keinginan kami untuk mengakui negara palestina dan mengundang mereka yang belum melakukannya untuk bergabung dengan kami."

negara-negara yang ikut serta dalam pernyataan bersama ini di antaranya spanyol, norwegia, finlandia, irlandia, belgia, slovenia, dan portugal.

mereka menegaskan komitmen teguh terhadap solusi dua negara sebagai langkah damai permanen untuk mengakhiri konflik yang telah berlangsung puluhan tahun.

menariknya, sembilan negara dari 15 yang tergabung dalam pernyataan tersebut ternyata belum mengakui palestina secara resmi, namun kini menyatakan “kesediaan atau pertimbangan positif” untuk segera melakukannya.

negara-negara tersebut termasuk australia, kanada, dan selandia baru—yang sebelumnya cukup berhati-hati dalam mengambil sikap.

pernyataan ini mengikuti langkah tegas presiden prancis emmanuel macron yang baru-baru ini mengumumkan niatnya untuk secara resmi mengakui palestina pada september 2025.

keputusan ini langsung ditentang oleh israel dan amerika serikat yang menilai pengakuan sepihak bisa merusak proses diplomasi.

namun tak hanya prancis, inggris di bawah pemerintahan perdana menteri keir starmer juga mengumumkan langkah serupa.

inggris disebut akan mengakui palestina jika israel tidak menunjukkan kemajuan, termasuk menyepakati gencatan senjata permanen di gaza.

langkah kolektif ini dianggap sebagai momentum besar yang dapat mendorong lebih banyak negara untuk ikut mengakui palestina sebagai negara merdeka.

meski belum sepenuhnya disepakati secara global, tekanan diplomatik dan solidaritas internasional kini semakin kuat.

dengan meningkatnya ketegangan di gaza dan meningkatnya desakan publik internasional terhadap penyelesaian damai, dunia tampaknya mulai membuka babak baru dalam sejarah timur tengah.

Tag
Share