Usai Protes, Warga Kediri Diteror Sound Horeg dari Pagi hingga Malam, Begini Ceritanya!
Warga Kediri protes sound horeg, diteror suara keras dari pagi hingga malam/Kolase Bacakoran.co--Radio Andika dan Instagram @fakta.indo
Iuran yang dibebankan sebesar Rp500 ribu per kepala keluarga dinilai sangat membebani, apalagi tidak sedikit warga yang sebenarnya tidak menyetujui kegiatan tersebut.
Namun, ketakutan akan intimidasi membuat banyak dari mereka memilih diam. Beberapa bahkan mengungsi sementara dari desa demi menghindari konflik lebih lanjut.
“Banyak warga tidak setuju, tapi takut bicara. Bahkan ada yang memilih pergi untuk sementara dari desa,” ungkap Eko.
BACA JUGA:Resmi Diharamkan MUI, Bupati Blitar Justru Wacanakan Lomba Sound Horeg: Banyak Sisi Positifnya
BACA JUGA:Bos Sound Horeg Klaim Tak Ada yang Merasa Rugi: Orang yang Komplain Sok SDM Tinggi!
Minim Respons Pemerintah Desa
Eko juga sempat melapor kepada Kepala Desa Kepung, namun sayangnya tidak ada tindak lanjut.
Laporan itu seakan diabaikan, memperbesar rasa kecewa dan ketidakberdayaan warga yang merasa tidak mendapat perlindungan dari pemerintahan desa.
Kini, Eko hanya bisa berharap kepada Pemerintah Kabupaten Kediri dan Polres Kediri untuk memberikan perlindungan.
Teror yang dialaminya tidak hanya mengganggu ketenangan keluarga, tapi juga menimbulkan trauma sosial dan ancaman fisik.
Netizen Bereaksi Teguran untuk Aparat
BACA JUGA:Heboh! Sound Horeg Dicap Haram, Malah Dipasang Label 'Halal', Netizen Ngamuk: Dibakar Aja Sekalian!
BACA JUGA:Perintis Sound Horeg di Jawa Timur Tanggapi Fatwa Haram MUI: Indonesia Sulit Jadi Negara Maju!
Video dan kisah Eko yang diunggah oleh akun @fakta.indo dan dibagikan luas di media sosial menuai respons keras dari netizen.
"Pak, asal bapak tau bapa dan keluarga bapa yg warass dikampung sendiri."
"Kita punya aparat kan? Fungsi mereka untuk apa?"
"Gini gak bisa di tangkap polisi kah? Mengganggu banget."