bacakoran.co

Usai Protes, Warga Kediri Diteror Sound Horeg dari Pagi hingga Malam, Begini Ceritanya!

Warga Kediri protes sound horeg, diteror suara keras dari pagi hingga malam/Kolase Bacakoran.co--Radio Andika dan Instagram @fakta.indo

"PERIKSA KADES NYA, DAPET PERSENAN BERAPA DARI OKNUM SOUND HOREG."

"Pantes yang suka sound horeg anti kritik lha wong kupingnya budek alias kopok."

"Ini pemerintahan JATIM diem aja gt... Apakah menguntungkan buat pemasukan Daerah???"

Komentar-komentar tersebut menunjukkan bahwa banyak masyarakat geram atas ketidakberpihakan aparat serta potensi pelanggaran hak warga yang terjadi dalam kasus ini.

Cerita Eko menjadi simbol perlawanan atas gangguan sosial yang berselimut hiburan. 

Bukan soal menentang kesenangan, tapi menuntut keadilan dan rasa aman. 

Sudah saatnya pemerintah daerah dan pihak berwenang turun tangan secara nyata, agar kegiatan publik tidak menjadi ladang intimidasi yang memecah masyarakat.

Usai Protes, Warga Kediri Diteror Sound Horeg dari Pagi hingga Malam, Begini Ceritanya!

Rida Satriani

Rida Satriani


bacakoran.co - suasana desa kepung, kecamatan kepung, kabupaten kediri, jawa timur, belakangan ini memanas setelah seorang , eko, berani melayangkan terhadap kegiatan yang digelar di desanya. 

kegiatan yang awalnya berupa pawai hiburan justru berujung ancaman bagi dirinya dan keluarganya.

menurut penuturan eko, rombongan sound horeg sengaja berhenti di depan rumahnya dan menyalakan speaker dengan volume maksimal mulai pukul 13.30 hingga 21.00 wib, padahal saat itu orang tuanya sedang sakit. 

ia berharap tindakan seperti ini mendapat perhatian dari pihak kepolisian dan pemerintah setempat.

kekerasan sosial dan teror psikologis

tidak hanya teror suara, eko menyampaikan bahwa setelah melayangkan protes, ia dan keluarganya dikucilkan oleh warga sekitar. 

bahkan, fotonya bersama sang istri disebarkan ke komunitas sound horeg disertai narasi negatif, seolah mereka adalah "penghambat hiburan warga".

“foto kami itu disebar oleh mereka, dikatakan ‘ini loh yang menghambat keberadaan sound horeg’,” ujar eko saat diwawancarai media.

insiden lebih serius ternyata pernah terjadi sebelumnya. pada tahun 2022, eko sempat dikeroyok oleh massa setelah menegur rombongan sound horeg yang melintas di depan rumahnya. 

dampak sosial dari keberaniannya membuat hubungan dengan tetangga memburuk secara drastis.

iuran rp500 ribu jadi beban warga

selain gangguan suara, warga desa juga mengeluhkan soal pungutan yang diminta panitia sound horeg. 

iuran yang dibebankan sebesar rp500 ribu per kepala keluarga dinilai sangat membebani, apalagi tidak sedikit warga yang sebenarnya tidak menyetujui kegiatan tersebut.

namun, ketakutan akan intimidasi membuat banyak dari mereka memilih diam. beberapa bahkan mengungsi sementara dari desa demi menghindari konflik lebih lanjut.

“banyak warga tidak setuju, tapi takut bicara. bahkan ada yang memilih pergi untuk sementara dari desa,” ungkap eko.

minim respons pemerintah desa

eko juga sempat melapor kepada kepala desa kepung, namun sayangnya tidak ada tindak lanjut. 

laporan itu seakan diabaikan, memperbesar rasa kecewa dan ketidakberdayaan warga yang merasa tidak mendapat perlindungan dari pemerintahan desa.

kini, eko hanya bisa berharap kepada pemerintah kabupaten kediri dan polres kediri untuk memberikan perlindungan. 

teror yang dialaminya tidak hanya mengganggu ketenangan keluarga, tapi juga menimbulkan trauma sosial dan ancaman fisik.

netizen bereaksi teguran untuk aparat

video dan kisah eko yang diunggah oleh akun @fakta.indo dan dibagikan luas di media sosial menuai respons keras dari netizen.

"pak, asal bapak tau bapa dan keluarga bapa yg warass dikampung sendiri."

"kita punya aparat kan? fungsi mereka untuk apa?"

"gini gak bisa di tangkap polisi kah? mengganggu banget."

"periksa kades nya, dapet persenan berapa dari oknum sound horeg."

"pantes yang suka sound horeg anti kritik lha wong kupingnya budek alias kopok."

"ini pemerintahan jatim diem aja gt... apakah menguntungkan buat pemasukan daerah???"

komentar-komentar tersebut menunjukkan bahwa banyak masyarakat geram atas ketidakberpihakan aparat serta potensi pelanggaran hak warga yang terjadi dalam kasus ini.

cerita eko menjadi simbol perlawanan atas gangguan sosial yang berselimut hiburan. 

bukan soal menentang kesenangan, tapi menuntut keadilan dan rasa aman. 

sudah saatnya pemerintah daerah dan pihak berwenang turun tangan secara nyata, agar kegiatan publik tidak menjadi ladang intimidasi yang memecah masyarakat.

Tag
Share