KPK Dalami Proses Visa dan Izin Tinggal Kasus Dugaan Pemerasan TKA, Hasilnya?
KPK dalami proses penerbitan visa dan izin tinggal TKA dengan memeriksa ASN Ditjen Imigrasi kasus dugaan pemerasan yang libatkan pejabat kemnaker.--kemenkumham/ist
BACAKORAN.CO – Proses penyidikan kasus dugaan pemerasan pengurusan visa dan izin tinggal tenaga kerja asing (TKA) yang menyeret mantan pejabat Kementerian Ketenagakerjaan (Kemnaker) terus berlanjut.
Teranyar, KPK memeriksa ASN Bagian Visa di Ditjen Imigrasi Kementerian Imigrasi dan Pemasyarakatan untuk dalami proses penerbitan visa dan izin tinggal TKA.
Pemeriksaan intensif dilakukan terhadap Angga Prasetya Ali Saputra, Kepala Seksi Pemeriksaan II Imigrasi Bandara Soekarno-Hatta.
Ia didalami terkait proses penerbitan visa dan izin tinggal yang jadi bagian dari pusaran suap dalam pengurusan Rencana Penggunaan Tenaga Kerja Asing (RPTKA).
BACA JUGA:Dua 'Tikus Angin' Yang Suka Menggerogoti Kabel Lampu Hias Jalan Berhasil Ditangkap
BACA JUGA:Wow! 212 Merek Beras Tidak Sesuai Standar, Mentan Amran Pastikan Kondisi Pangan Aman
“Penyidik menggali alur dan mekanisme pemberian visa serta izin tinggal TKA yang diduga menjadi ladang pemerasan,” ungkap Juru Bicara KPK, Budi Prasetyo, Rabu (30/7/2025) malam.
Uang Rp53,7 Miliar Disikat
Fakta mencengangkan pun terbongkar, di mana delapan pejabat dan staf Ditjen PPTKA Kemnaker diduga telah mengantongi uang panas sebesar Rp53,7 miliar selama periode 2019–2024.
Uang ini berasal dari praktik suap dalam pengurusan izin TKA.
BACA JUGA:Makassar Geger! Posko Jatanras Terbakar Hebat, Satu Orang Terluka
BACA JUGA:Ribuan Petani dan Nelayan Sumatera Selatan Bakal Padati Tebing Tinggi, Ada Apa?
Deretan nama yang ditetapkan sebagai tersangka mencakup para petinggi Kemnaker, mulai dari Gatot Widiartono, Haryanto, Suhartono, hingga Devi Angraeni.
Mereka diduga memainkan peran kunci dalam pengaturan pengesahan izin TKA dan menerima aliran dana haram secara rutin.
Tak Hanya Pejabat, Agen Juga Terlibat
Selain pejabat, KPK turut memeriksa dua saksi penting dari sektor swasta, yakni Lina Ayu Handayani dan Miranda Dewantari, petinggi PT Batara Sukses Maju.