Video Penurunan Bendera One Piece oleh Massa Masyarakat Pati Bersatu Viral, Picu Pro-Kontra di Media Sosial!
Video Penurunan Bendera One Piece oleh Massa Masyarakat Pati Bersatu Viral, Picu Pro-Kontra di Media Sosial--Kalteng Pos
Saat dimintai konfirmasi oleh awak media, Koordinator aksi Masyarakat Pati Bersatu, Husein, membenarkan bahwa kelompoknya sempat mengibarkan bendera One Piece di sekitar lokasi posko donasi yang berada tak jauh dari Alun-Alun Pati.
Menurutnya, tindakan itu tidak dimaksudkan sebagai bentuk provokasi, melainkan sebagai simbol semangat dan perlawanan atas kebijakan pemerintah daerah yang dinilai memberatkan masyarakat.
BACA JUGA:Boncengan Sepeda Motor, Suami Kedapatan Kantongi 10,35 Gram Sabu, Istri Ikut Diamankan
BACA JUGA:Buntut Penolakan Pasien yang Ternyata Anak Wali Kota, 18 Pegawai RS AR Bunda Disanksi
“Bendera One Piece itu kami pasang sebagai simbol perlawanan terhadap kenaikan pajak bumi dan bangunan (PBB-P2) yang sangat tidak masuk akal. Tapi ketika ada imbauan dari aparat, kami pun menghormatinya karena mereka menjalankan tugas. Kami tidak ingin memperkeruh suasana,” jelas Husein saat ditemui wartawan di lokasi pada siang hari.
Ia juga menjelaskan bahwa penurunan bendera dilakukan pada Minggu malam, tanggal 3 Agustus 2025, sebagai hasil dari mediasi antara perwakilan massa dan aparat keamanan.
“Sudah ada komunikasi yang baik. Kami bertemu dan mencapai kesepakatan. Maka kami turunkan bendera itu dengan penuh kesadaran,” tambahnya.
Lebih lanjut, Husein menyebutkan bahwa bendera One Piece sempat dipasang selama dua hari, yakni sejak Sabtu hingga Minggu.
BACA JUGA:Produksi Jet Tempur Boeing Terancam! 3200 Pekerja Mogok, Dipicu Persoalan Ini?
BACA JUGA:Aksi Pengendara Motor Masuk Jalan Tol Bekasi Gegara GPS? Polisi Langsung Beri Tilang
Menurutnya, pemilihan simbol tersebut berkaitan erat dengan semangat perlawanan tokoh-tokoh dalam serial anime terhadap sistem yang dianggap menindas.
Di mana ia melihat paralel dengan situasi di Pati yang tengah dirundung keresahan akibat lonjakan PBB-P2 sebesar 250 persen.
“Teman-teman penggalangan dana sudah sepakat. Jam sembilan malam bendera langsung diturunkan. Kami tak ingin membuat polemik berkepanjangan,” ungkapnya.
Sementara itu, Kapolresta Pati, Kombes Pol Jaka Wahyudi, saat dimintai konfirmasi oleh wartawan di Pendopo Kabupaten Pati, memilih untuk tidak memberikan komentar terkait insiden tersebut.