bacakoran.co

Tragedi Banjir di Bogor! Ayah dan Anak Terseret Arus, Satu Tewas

Tragedi banjir di Bogor menewaskan seorang anak yang terseret arus bersama ayahnya. --Youtube-youtube-Liputan6

BACAKORAN.CO - Bogor kembali dilanda duka mendalam akibat bencana alam

Hujan deras yang mengguyur kawasan Megamendung, Kabupaten Bogor, pada Senin 4 Agustus 2025 sore, menyebabkan banjir bandang yang menelan korban jiwa.

Seorang lansia bernama Dani (75 tahun) tewas setelah terseret arus deras anak Kali Cirangrang, sementara sang anak, Wanto (45 tahun), berhasil selamat meski mengalami luka ringan.

Kronologi Kejadian

BACA JUGA:Darurat Banjir Pejaten Timur! 5 RT Terendam Air Setinggi 1 Meter

BACA JUGA:Miris! Jembatan Rusak, Warga Lumajang Seberangi Banjir Lahar Gunung Semeru

Peristiwa memilukan ini terjadi sekitar pukul 15.30 WIB di Kampung Rawa Sedek, RT 02 RW 04, Desa Megamendung.

Saat hujan mulai turun deras, Dani dan Wanto memutuskan untuk melakukan evakuasi mandiri dari rumah mereka yang berada di daerah rawan longsor.

Namun, langkah penyelamatan itu berubah menjadi tragedi ketika mereka terpeleset di Tembok Penahan Tanah (TPT) yang rusak dan longsor.

Keduanya jatuh ke aliran anak Kali Cirangrang dan terseret arus sejauh tiga kilometer.

BACA JUGA:Viral, Warga The Arthera Hill Bekasi Pilih Angkat Kaki Usai 6 Kali Kebanjiran, Ini Respons Pihak Pengembang!

BACA JUGA:Banjir Besar di Beijing: 30 Tewas, 80 Ribu Warga Dievakuasi Akibat Hujan Deras Ekstrem

Tim SAR gabungan dan warga setempat segera melakukan pencarian.

Dani ditemukan dalam kondisi tidak bernyawa, sementara Wanto berhasil diselamatkan dan kini menjalani perawatan luka secara mandiri.

Respons Pemerintah dan Imbauan

BPBD Jawa Barat dan Kabupaten Bogor telah melakukan kajian cepat serta analisis lokasi bencana.

Tragedi Banjir di Bogor! Ayah dan Anak Terseret Arus, Satu Tewas

Puput

Puput


bacakoran.co - bogor kembali dilanda duka mendalam akibat 

hujan deras yang mengguyur kawasan megamendung, kabupaten bogor, pada senin 4 agustus 2025 sore, menyebabkan  bandang yang menelan korban jiwa.

seorang lansia bernama dani (75 tahun) tewas setelah  deras anak kali cirangrang, sementara sang anak, wanto (45 tahun), berhasil selamat meski mengalami luka ringan.

kronologi kejadian

peristiwa memilukan ini terjadi sekitar pukul 15.30 wib di kampung rawa sedek, rt 02 rw 04, desa megamendung.

saat hujan mulai turun deras, dani dan wanto memutuskan untuk melakukan evakuasi mandiri dari rumah mereka yang berada di daerah rawan longsor.

namun, langkah penyelamatan itu berubah menjadi tragedi ketika mereka terpeleset di tembok penahan tanah (tpt) yang rusak dan longsor.

keduanya jatuh ke aliran anak kali cirangrang dan terseret arus sejauh tiga kilometer.

tim sar gabungan dan warga setempat segera melakukan pencarian.

dani ditemukan dalam kondisi tidak bernyawa, sementara wanto berhasil diselamatkan dan kini menjalani perawatan luka secara mandiri.

respons pemerintah dan imbauan

bpbd jawa barat dan kabupaten bogor telah melakukan kajian cepat serta analisis lokasi bencana.

mereka juga mengevakuasi warga sekitar dan mengimbau masyarakat agar tidak melakukan evakuasi mandiri saat cuaca ekstrem.

kondisi tpt yang rusak menjadi perhatian serius karena berpotensi memicu longsor dan memperparah dampak banjir.

menurut laporan dari bpbd jawa barat, insiden bermula ketika hujan deras menyebabkan tembok penahan tanah (tpt) dari rumah tetangga longsor.

dani dan wanto yang saat itu keluar rumah untuk mengungsi, terpeleset dan langsung terseret arus banjir yang sangat kuat.

dani ditemukan dalam kondisi tak bernyawa, sementara wanto selamat meski mengalami luka ringan di bagian kaki.

melansir dari video youtube luputan6, kejadian ini bukan hanya menyentuh sisi emosional, tetapi juga menjadi pengingat pentingnya kesiapsiagaan menghadapi bencana alam.

dalam beberapa tahun terakhir, bogor memang kerap dilanda banjir bandang akibat curah hujan tinggi dan kondisi geografis yang rawan.

ancaman banjir di kawasan puncak

kawasan puncak bogor memang dikenal sebagai daerah rawan bencana, terutama saat musim hujan.

kontur tanah yang curam dan aliran sungai yang sempit membuat wilayah ini rentan terhadap banjir bandang dan longsor.

pemerintah daerah diharapkan segera memperbaiki infrastruktur penahan tanah serta meningkatkan sistem peringatan dini untuk mencegah korban jiwa di masa mendatang.

tragedi memilukan yang menimpa dani (75) dan anaknya wanto (45) di kampung rawa sedek, megamendung, bogor, menjadi pengingat keras akan betapa cepatnya bencana alam dapat merenggut nyawa dan mengubah kehidupan dalam sekejap.

niat mulia untuk menyelamatkan diri justru berujung pada kehilangan yang tak terbayangkan.

dani, sang ayah, tewas setelah terseret arus banjir sejauh tiga kilometer, sementara wanto selamat meski mengalami luka ringan.

tragedi ini menyentuh sisi kemanusiaan yang mendalam.

seorang ayah yang rela mempertaruhkan nyawanya demi anaknya, dan seorang anak yang kini harus melanjutkan hidup dengan luka fisik dan batin.

dalam setiap bencana, ada cerita tentang cinta, pengorbanan, dan kehilangan yang tak bisa diukur hanya dengan angka korban.

sebagai masyarakat, kita perlu memperkuat solidaritas dan kepedulian terhadap sesama.

informasi dini, jalur evakuasi yang jelas, serta perbaikan infrastruktur seperti tembok penahan tanah (tpt) yang rusak harus menjadi prioritas.

jangan sampai tragedi seperti ini terulang hanya karena kelalaian atau kurangnya perhatian terhadap lingkungan sekitar.

Tag
Share