DPR Desak Pengadilan Militer Usut Tuntas Kasus Kematian Prada Lucky di NTT: Jatuhkan Hukuman Setimpal
DPR Desak Pengadilan Militer Usut Tuntas Kasus Kematian Prada Lucky --Kumparan
"Dan pemeriksaan kepada yang bersangkutan akan dilanjutkan sebagai tersangka untuk diketahui peran masing-masing sehingga nantinya dapat ditentukan pasal yang akan dikenakan termasuk tahapan-tahapan lanjutannya," jelasnya.
BACA JUGA:Kronologi Kasus Prada Lucky, Prajurit TNI Tewas Usai Diduga Dianiaya: Ini Sosok 4 Seniornya Yang Ditangkap
BACA JUGA:Viral! Kematian Prada Lucky di Tangan 20 Senior, DPR Desak Pelaku Dihukum Berat: Memprihatinkan
Tidak hanya 4 tersangka tersebut, 16 prajurit yang lain masih diperiksa dan tidak menutup kemungkinan adanya penambahan tersangka.
"Selanjutnya untuk 16 orang lainnya saat ini masih terus dilakukan pemeriksaan lanjutan dan tidak menutup kemungkinan ada tersangka baru dari hasil pemeriksaan tersebut, perkembangannya nanti kita lihat dan akan disampaikan lebih lanjut hasil pemeriksaannya," tuturnya.
Sebelum Meregang nyawa, Prada Lucky Chepril Saputra Namo (23) sempat meminta ibu angkat untuk obati luka.
Hal ini dijelaskan oleh ibu Prada Lucky, Sepriana Paulina Mirpey bagaimana sang anak ditemui banyak sekali luka-luka di badannya.
BACA JUGA:Ribuan Warga Israel Demo di Tel Aviv, Desak Akhiri Perang Gaza dan Bebaskan Sandera
Dalam penjelasan Ibu Prada Lucky dianiaya senior dengan cara di cambuk dan ini terjadi di bawah Kodam IX/Udayana.
Karena kesakitan hebat, Prada Lucky kabur dan kabur kerumah ibu angkat dan mendapati tubuh korban banyak sekali luka-luka.
Di sana, luka-luka di badan korban dirawat dengan minyak dan kompres dingin oleh ibu angkatnya.
"Dia lari ke bawah ke mama angkatnya, badannya hancur semua. Dari tangan, kaki, belakang," ungkapnya, dikutip Bacakoran.co dari kumparan.com, Sabtu (9/8/2025).
Pada saat itu Prada Lucky menelpon ibu kandungnya Sepriana namun datang beberapa oknum TNI datang untuk menjemput untuk kembali ke barak dan diduga kembali di siksa.
Sepriana juga menjelaskan Prada Lucky sempat mengungkapkan sosok yang menganiaya berasal dari Bamak (Badan Pembinaan Hukum Militer) dan Dasintel (Komando Daerah Intelijen).