bacakoran.co

Tragedi Terulang Lagi! Sebuah Kapal Kayu Dengan 50 Penumpang Terbalik di Nigeria, 40 Orang Belum Ditemukan

Kapal dengan 50 penumpang terbalik di Negara Bagian Sokoto, barat laut Nigeria -Gambar Ist-

BACA JUGA:Evakuasi Memilukan, Pergi Mancing Lalu Berenang di Sungai Way Tuki, Siswa SMA di Prabumulih Tenggelam

BACA JUGA:Ngeri! Penampakan Tsunami 4 Meter Gulung Rusia usai Gempa M8,7, Tenggelamkan Pabrik!

Dua hari sebelumnya, 13 orang dilaporkan tewas dalam kecelakaan kapal di wilayah tengah Nigeria.

Meski tragedi terus berulang, perbaikan sistem keselamatan transportasi air di Nigeria berjalan sangat lambat. 

Jalur air sejatinya menjadi sarana vital bagi masyarakat pedesaan. 

Mereka menggunakannya untuk pergi ke pasar, bekerja di ladang, hingga melakukan perjalanan antarwilayah.

Namun, penggunaan jalur air tersebut selalu dibayangi risiko tinggi karena banyak kapal beroperasi tanpa standar keselamatan memadai. 

Pelampung sering kali tidak tersedia, perahu terbuat dari kayu rapuh, dan jumlah penumpang kerap melebihi kapasitas.

Sejumlah pengamat menyebut bahwa kecelakaan ini bukan hanya akibat faktor alam, melainkan juga kelalaian sistemik pemerintah dalam menegakkan aturan transportasi air. 

BACA JUGA:Kapal KM Barcelona V Terbakar: Ibu Hamil Meninggal, Puluhan Penumpang Lompat ke Laut!

BACA JUGA:Serangan Brutal Houthi: Kapal Magic Seas Tenggelam, Nasib Kru Menjadi Misteri Mengerikan!

Regulasi yang lemah dan pengawasan minim membuat operator kapal bebas beroperasi tanpa memedulikan keselamatan penumpang.

Tragedi terbaru di Sungai Sokoto ini kembali memicu gelombang kritik dari berbagai kalangan.

Sejumlah aktivis kemanusiaan menilai pemerintah Nigeria terlalu lamban dalam merespons berulangnya kecelakaan transportasi air.

Mereka menyoroti minimnya investasi negara terhadap infrastruktur transportasi yang aman, terutama di wilayah pedesaan yang bergantung pada jalur sungai.

Tragedi Terulang Lagi! Sebuah Kapal Kayu Dengan 50 Penumpang Terbalik di Nigeria, 40 Orang Belum Ditemukan

Yudha IP

Yudha IP


bacakoran.co - kembali menghadapi tragedi transportasi air. 

sebuah kapal kayu yang mengangkut lebih dari 50 penumpang dilaporkan terbalik di sungai sokoto, barat laut nigeria, pada minggu (17/8/2025). 

insiden tersebut menyebabkan lebih dari 40 orang hilang, sementara pencarian masih berlangsung hingga senin (18/8/2025).

(nema) menyampaikan bahwa kapal itu tengah dalam perjalanan menuju pasar ketika kejadian terjadi. 

“sekitar 10 orang berhasil diselamatkan, sementara lebih dari 40 penumpang masih dinyatakan hilang,” kata nema, dikutip afp, senin (18/8/2025).

ini diduga kuat dipicu oleh derasnya arus sungai yang meluap akibat curah hujan tinggi.

kapal kayu tradisional yang digunakan masyarakat setempat tidak mampu menahan kuatnya arus sehingga kehilangan keseimbangan dan terbalik.

tragedi kapal terbalik di nigeria bukanlah hal yang jarang terjadi. 

sayangnya, peristiwa ini bukanlah hal baru bagi nigeria.

dalam beberapa waktu terakhir, kecelakaan serupa terus berulang.

pada agustus 2024, sebanyak 16 petani meninggal dunia setelah kano yang mereka tumpangi karam di sokoto. 

kasus lain tercatat pada 29 juli 2025 ketika enam anak perempuan tenggelam di sungai jigawa. 

dua hari sebelumnya, 13 orang dilaporkan tewas dalam kecelakaan kapal di wilayah tengah nigeria.

meski tragedi terus berulang, perbaikan sistem keselamatan transportasi air di nigeria berjalan sangat lambat. 

jalur air sejatinya menjadi sarana vital bagi masyarakat pedesaan. 

mereka menggunakannya untuk pergi ke pasar, bekerja di ladang, hingga melakukan perjalanan antarwilayah.

namun, penggunaan jalur air tersebut selalu dibayangi risiko tinggi karena banyak kapal beroperasi tanpa standar keselamatan memadai. 

pelampung sering kali tidak tersedia, perahu terbuat dari kayu rapuh, dan jumlah penumpang kerap melebihi kapasitas.

sejumlah pengamat menyebut bahwa kecelakaan ini bukan hanya akibat faktor alam, melainkan juga kelalaian sistemik pemerintah dalam menegakkan aturan transportasi air. 

regulasi yang lemah dan pengawasan minim membuat operator kapal bebas beroperasi tanpa memedulikan keselamatan penumpang.

tragedi terbaru di sungai sokoto ini kembali memicu gelombang kritik dari berbagai kalangan.

sejumlah aktivis kemanusiaan menilai pemerintah nigeria terlalu lamban dalam merespons berulangnya kecelakaan transportasi air.

mereka menyoroti minimnya investasi negara terhadap infrastruktur transportasi yang aman, terutama di wilayah pedesaan yang bergantung pada jalur sungai.

di sisi lain, warga sekitar sungai sokoto mengaku sudah terbiasa menghadapi risiko besar setiap kali menyeberangi sungai.

beberapa di antaranya bahkan harus pasrah karena tidak ada alternatif transportasi lain.

organisasi internasional juga mulai menaruh perhatian terhadap krisis transportasi air di nigeria.

pakar transportasi menegaskan bahwa tanpa perubahan regulasi yang tegas, tragedi serupa akan terus berulang.

peringatan dini, pelatihan keselamatan bagi operator kapal, serta subsidi untuk penyediaan perahu yang lebih layak dinilai mendesak segera dilakukan

masyarakat nigeria kini menaruh harapan agar pemerintah segera mengambil langkah konkret untuk memperbaiki keselamatan transportasi air. 

perbaikan infrastruktur, penyediaan fasilitas penyelamatan darurat, serta pengawasan ketat terhadap jumlah penumpang menjadi tuntutan utama. 

hingga kini, upaya pencarian korban masih terus dilakukan oleh tim penyelamat dengan dukungan warga setempat. 

namun, tanpa langkah nyata dan kebijakan tegas dari pemerintah, risiko kecelakaan transportasi air diperkirakan akan terus menghantui dan menelan korban jiwa di masa mendatang.

 

Tag
Share