bacakoran.co

Mentan Bandingkan Harga Beras Indonesia dan Jepang, Titiek Soeharto Protes: Income per Kapita Kita Lain!

Mentan bandingkan harga beras Indonesia dan Jepang, Titiek Soeharto protes soal pendapatan per kapita/Kolase Bacakoran.co--Instagram @titieksoeharto dan @medsoszone

BACAKORAN.CO - Dalam rapat kerja bersama Komisi IV DPR RI pada Kamis, 21 Agustus 2025, Menteri Pertanian Andi Amran Sulaiman memicu perdebatan publik setelah membandingkan harga beras di Indonesia dengan Jepang. 

Ia menyebut bahwa masyarakat Indonesia terlalu reaktif terhadap kenaikan harga beras yang menurutnya masih tergolong ringan dibandingkan kondisi di Jepang.

"Sekarang ini baru naik saja sedikit ribut. Jepang sudah Rp100 ribu per kilo harga beras hari ini," ujar Amran di Kompleks Parlemen, Senayan, Jakarta Pusat.

Pernyataan tersebut langsung mendapat tanggapan kritis dari Ketua Komisi IV DPR RI, Siti Hediati Hariyadi atau Titiek Soeharto

BACA JUGA:Tegas, Anggota DPR Usulkan Ada Gerbong Khusus Merokok, KAI Menolak dan Tegaskan Kereta Area Bebas Asap

BACA JUGA:Sahroni Tanggapi Seruan Bubarkan DPR di Medsos: Itu Mental Orang Tolol Sedunia!

Ia menilai perbandingan tersebut tidak relevan karena perbedaan signifikan dalam pendapatan per kapita antara kedua negara.

"Enggak bisa dibandingkan dengan Jepang. Income per capita kita juga sudah lain, Pak," tegas Titiek.

Viral di Media Sosial, Publik Ikut Bersuara

Potongan video perdebatan antara Mentan Amran dan Titiek Soeharto segera menyebar luas di media sosial. 

Banyak warganet yang mendukung pernyataan Titiek, menyoroti bahwa daya beli masyarakat Indonesia jauh lebih rendah dibandingkan Jepang. 

Mereka menilai bahwa membandingkan harga beras tanpa mempertimbangkan konteks ekonomi dan sosial adalah langkah yang kurang bijak.

Fakta Harga dan Pendapatan

BACA JUGA:Nafa Urbach Bela Kenaikan Tunjangan Rumah Dinas DPR Rp50 Juta, Netizen Auto Bandingkan dengan Gaji UMR

BACA JUGA:Nafa Urbach Bela Kenaikan Tunjangan Rumah Dinas DPR Rp50 Juta, Netizen Auto Bandingkan dengan Gaji UMR

Data menunjukkan bahwa harga beras di Jepang memang sempat melonjak tajam. 

Mentan Bandingkan Harga Beras Indonesia dan Jepang, Titiek Soeharto Protes: Income per Kapita Kita Lain!

Rida Satriani

Rida Satriani


bacakoran.co - dalam rapat kerja bersama komisi iv ri pada kamis, 21 agustus 2025, menteri pertanian andi amran sulaiman memicu perdebatan publik setelah membandingkan harga di indonesia dengan jepang. 

ia menyebut bahwa masyarakat indonesia terlalu reaktif terhadap kenaikan harga beras yang menurutnya masih tergolong ringan dibandingkan kondisi di jepang.

"sekarang ini baru naik saja sedikit ribut. jepang sudah rp100 ribu per kilo harga beras hari ini," ujar amran di kompleks parlemen, senayan, jakarta pusat.

pernyataan tersebut langsung mendapat tanggapan kritis dari ketua komisi iv dpr ri, siti hediati hariyadi atau . 

ia menilai perbandingan tersebut tidak relevan karena perbedaan signifikan dalam pendapatan per kapita antara kedua negara.

"enggak bisa dibandingkan dengan jepang. income per capita kita juga sudah lain, pak," tegas titiek.

viral di media sosial, publik ikut bersuara

potongan video perdebatan antara mentan amran dan titiek soeharto segera menyebar luas di media sosial. 

banyak warganet yang mendukung pernyataan titiek, menyoroti bahwa daya beli masyarakat indonesia jauh lebih rendah dibandingkan jepang. 

mereka menilai bahwa membandingkan harga beras tanpa mempertimbangkan konteks ekonomi dan sosial adalah langkah yang kurang bijak.

fakta harga dan pendapatan

data menunjukkan bahwa harga beras di jepang memang sempat melonjak tajam. 

pada mei 2025, harga beras di negeri sakura mencapai 5.000 yen atau sekitar rp500 ribu untuk 5 kilogram, yang berarti hampir rp100 ribu per kilogram. 

lonjakan ini dipicu oleh gelombang panas ekstrem pada musim panas 2023 yang mengganggu panen, serta pembelian panik akibat peringatan bencana alam.

bahkan pada 29 april 2025, menteri pertanian jepang sempat berkunjung ke indonesia karena harga beras di negaranya sudah menyentuh rp93 ribu per kilogram.

namun, perbedaan mendasar terletak pada pendapatan masyarakat. 

menurut data bank dunia terbaru, pendapatan per kapita jepang mencapai usd 39.000 per tahun.

di sisi lain, pendapatan indonesia masih berada di kisaran usd 4.000-5.000 per tahun.

artinya, daya beli masyarakat jepang jauh lebih kuat.

kenaikan harga di indonesia masih wajar?

mentan amran menyebut bahwa kenaikan harga beras di indonesia hanya sekitar rp100 per kilogram untuk jenis medium maupun premium. 

ia menilai kondisi ini masih dalam batas wajar dan tidak perlu disikapi secara berlebihan.

namun, publik menilai bahwa kenaikan sekecil apapun tetap berdampak signifikan bagi masyarakat berpenghasilan rendah. 

terlebih, beras merupakan kebutuhan pokok yang dikonsumsi setiap hari.

Tag
Share