bacakoran.co - hingga pukul 18.30 wib malam ini, gelombang demonstrasi yang berlangsung di sekitar kompleks dpr ri telah berubah menjadi kericuhan besar yang melumpuhkan aktivitas warga dan lalu lintas di sejumlah titik strategis jakarta.
aksi unjuk rasa yang awalnya berlangsung damai kini berubah menjadi chaos, dengan bentrokan antara aparat keamanan dan massa demonstran yang tak terkendali.
kericuhan paling parah terpantau terjadi di perempatan yang menghubungkan arah palmerah menuju slipi, serta menjalar ke wilayah petamburan dan pejompongan.
di titik-titik tersebut, jalanan yang biasanya menjadi jalur utama kendaraan kini ditutup total.
pejalan kaki dan pengendara motor maupun mobil mengalami kesulitan luar biasa untuk melintas, karena hampir seluruh akses jalan diblokir oleh petugas keamanan menggunakan pembatas jalan dan barikade.
jalan menuju tol dalam kota arah slipi ditutup sepenuhnya, membuat kendaraan yang hendak masuk ke jalur cepat terpaksa memutar arah.
begitu pula akses menuju pejompongan yang ditutup total, menyebabkan kendaraan tidak bisa melanjutkan perjalanan dan harus mencari jalur alternatif.
satu-satunya akses yang tersisa adalah melalui petamburan, yang kini menjadi titik tumpuk kendaraan dan massa.
situasi semakin memburuk ketika aparat kepolisian mulai menyemprotkan gas air mata ke arah demonstran.
berdasarkan pantauan langsung tim disway di lokasi, gas air mata dilepaskan beberapa kali untuk membubarkan massa yang didominasi oleh pelajar sma dan smk.
mereka terlihat mengenakan seragam sekolah dengan celana abu-abu khas pelajar indonesia.
namun, bukannya bubar secara tertib, massa justru berhamburan ke berbagai arah, menciptakan kepanikan luar biasa di tengah jalan.
pengendara yang berada di lokasi pun terjebak, tidak bisa bergerak, dan sebagian memilih menepi ke pertokoan untuk menghindari kekacauan.
mobil-mobil yang terjebak di tengah kerumunan terpaksa berhenti total, menciptakan kemacetan panjang yang tak kunjung terurai.
dari arah berlawanan, muncul gelombang massa baru yang juga terdiri dari pelajar sma dan smk.
mereka terlihat membawa bambu dan berjalan menuju arah palmerah dan slipi, seolah hendak bergabung dengan kelompok demonstran yang sudah lebih dulu berada di lokasi.
kehadiran massa tambahan ini membuat situasi semakin tidak terkendali dan memperbesar potensi bentrokan.
kemacetan pun meluas hingga ke kawasan ks tubun dan tanah abang.
berdasarkan laporan warga, perjalanan dari palmerah menuju thamrin city yang biasanya hanya memakan waktu sekitar 20–30 menit, kini membutuhkan waktu hingga dua jam lebih.
mobil-mobil nyaris tidak bergerak, dan suasana di jalanan dipenuhi oleh suara klakson, teriakan massa, serta asap gas air mata yang menyengat.
hingga berita ini diturunkan, belum terlihat adanya tanda-tanda bahwa massa akan membubarkan diri atau meninggalkan lokasi unjuk rasa.
aparat keamanan masih berjaga di berbagai titik, sementara demonstran terus bertahan di jalanan.
situasi ini menimbulkan kekhawatiran akan eskalasi lebih lanjut jika tidak segera ditangani dengan pendekatan yang lebih humanis dan dialog terbuka.