Misteri Burung Kedasi: Benarkah Suaranya Pertanda Kematian?

Burung kedasi dikenal mulai dari simbol kematian hingga pengingat moral.--Youtube/Wejangan_Hidup
Tak heran dalam tradisi pertanian, perhitungan Pranotomongso sering dijadikan patokan untuk menghindari hal buruk yang dikaitkan dengan burung kedasih.
Mitos Kematian dan Pertanda Buruk
Salah satu kepercayaan yang paling populer adalah Setiap kali burung ini berbunyi di suatu tempat, maka diyakini bahwa tidak lama kemudian di tempat tersebut pasti ada orang yang meninggal.
BACA JUGA:Jangan Asal Cerita! 5 Mimpi ini Bisa Membawa Musibah, Apa Saja?
Cerita semacam ini membuat masyarakat semakin yakin bahwa burung kedasih merupakan simbol kematian.
Selain itu, burung kedasih juga dianggap sebagai pengingat moral.
Burung ini sering "mencuri" sarang burung lain dengan cara menitipkan telurnya.
Perilaku tersebut dipandang sebagai cerminan sifat buruk manusia yang tidak patut ditiru.
Karena itu, banyak orang melakukan ritual khusus untuk menjauhkan burung kedasih dari lingkungan mereka.
BACA JUGA:5 Weton Rezeki Lancar Setelah Menikah Menurut Primbon Jawa, Kamu Termasuk?
Keunikan Perilaku Burung Kedasih
Berbeda dengan burung lain, burung kedasih tidak membuat sarang sendiri.
Mereka justru mencari sarang burung lain untuk meletakkan telurnya.
Akibatnya, induk burung yang asli akan mengerami telur kedasih tanpa sadar, dan sering kali menyebabkan ketidakberlangsungan hidup bagi anak burung asli.
Hal ini memberi pelajaran moral bagi manusia: jangan sampai meniru sifat buruk kedasih.
Dalam budaya Jawa, simbol-simbol seperti ini berfungsi sebagai pengingat agar kamu selalu menjaga etika dan menjauhi perilaku tidak terpuji.