Innalilahi, 1 Orang Mahasiswa Jogja Tewas Setelah Dipukuli Polisi Hingga Koma
Rheza Sendy Pratama Mahasiswa Universitas Amikom Yogyakarta tewas setelah diduga dipukul oknum polisi--Kolase/amikom yogyakarta/Twitter @harissigitt
BACAKORAN.CO - Indonesia kembali diguncang kabar duka pada hari ini, minggu, 31 Agustus 2025, seorang mahasiswa Universitas Amikom Yogyakarta bernama Rheza Sendy Pratama meninggal dunia usai mengikuti aksi demonstrasi besar di Kota Yogyakarta.
Rheza disebut mengalami kekerasan dari aparat kepolisian hingga koma sebelum akhirnya dinyatakan wafat.
Kabar ini menyebar luas di media sosial, salah satunya melalui akun @maribasuara di X, yang menuliskan bahwa “Rheza Sendy Pratama dipukuli hingga koma, direnggut paksa, dan tewas di tangan aparat negara.”
Postingan itu langsung memicu gelombang protes baru dan menjadi sorotan publik nasional.
Kronologi Kejadian di Lapangan
Informasi yang berhasil dihimpun, Rheza hadir dalam aksi demonstrasi menolak kebijakan ekonomi pemerintah.
Saat suasana ricuh, aparat menembakkan gas air mata ke arah massa.
Rheza yang kala itu tengah mengendarai motor berusaha berbalik arah, namun motornya mati.
Ia sempat terjatuh akibat kepulan gas air mata.
Rekannya yang dibonceng berhasil melarikan diri, tetapi Rheza tidak sempat bangun.
BACA JUGA:Setelah Ahmad Sahroni, Kini Rumah Uya Kuya Juga Digeruduk Massa: Saya Ikhlas!
Saat itu, beberapa polisi menghampirinya. Alih-alih ditolong, ia justru menjadi korban pemukulan.
Rheza pun tidak sadarkan diri hingga akhirnya koma dan meninggal dunia.
Konfirmasi dari Grup WhatsApp Mahasiswa
Kabar kematian Rheza Sendy Pratama diperkuat oleh tangkapan layar percakapan grup WhatsApp mahasiswa yang beredar luas. Dalam pesan itu tertulis: