bacakoran.co

Tuntutan Berat! Vadel Badjideh Terancam 12 Tahun Penjara dan Denda Rp1 Miliar dalam Kasus Anak Nikita Mirzani

JPU menuntut Vadel Badjideh 12 tahun penjara dan denda Rp1 miliar dalam sidang online di PN Jaksel, Senin (1/9/2025).-Gambar Ist-

Sementara itu, Nikita Mirzani tetap bersikap keras.

Dalam wawancara sebelumnya, ia menyebut tidak ada ruang maaf untuk perbuatan Vadel.

Menurut Nikita, sebagai ibu, ia akan berjuang sampai akhir agar pelaku dihukum seberat-beratnya.

Meski tuntutan sudah dijatuhkan, nasib akhir Vadel masih bergantung pada putusan majelis hakim.

BACA JUGA:Nikita Mirzani Resmi Ditahan di Polda, Laura Kirimkan Surat Penangguhan Penahanan: Kepada yang Terhormat

BACA JUGA:Viral Video Mesra dr. Oky Pratama dengan Sesama Jenis yang Diduga Presenter RP, Netizen Kaitkan Nikita Mirzani

Biasanya, hakim bisa memutuskan sesuai, lebih ringan, atau bahkan lebih berat dari tuntutan jaksa.

Kasus ini juga sekaligus menjadi pengingat akan maraknya kasus kekerasan terhadap anak di Indonesia yang membutuhkan perhatian serius dari aparat penegak hukum, masyarakat, hingga keluarga.

Tuntutan Berat! Vadel Badjideh Terancam 12 Tahun Penjara dan Denda Rp1 Miliar dalam Kasus Anak Nikita Mirzani

Yudha IP

Yudha IP


bacakoran.co - kasus hukum yang menjerat memasuki babak krusial.

menuntut vadel dengan hukuman 12 tahun penjara dan denda rp1 miliar dalam sidang di pengadilan negeri (pn) jakarta selatan pada senin (1/9/2025).

tuntutan ini terkait dugaan persetubuhan dan aborsi yang melibatkan lm (17), anak dari artis .

rio barten, humas pn jakarta selatan, menjelaskan bahwa jika vadel tidak mampu membayar denda, maka akan diganti dengan kurungan selama enam bulan.

“jpu sudah menyampaikan surat tuntutannya. dituntut selama 12 tahun, denda rp1 miliar. apabila denda tidak dibayar diganti dengan pidana kurungan selama 6 bulan,” kata rio, dikutip dari kompas.com.

kasus ini bermula dari laporan nikita mirzani ke polres metro jakarta selatan pada 13 februari 2025.

laporan tersebut terdaftar dengan nomor lp/b/2811/ix/2024/spkt/polres metro jaksel/polda metro jaya.

dalam laporannya, nikita menegaskan tidak akan pernah memaafkan vadel karena telah menghancurkan masa depan putrinya.

pelaksanaan sidang vadel badjideh

sidang pembacaan tuntutan digelar secara tertutup dan online, mengingat perkara melibatkan korban anak di bawah umur.

selain itu, situasi keamanan di jakarta yang belum sepenuhnya kondusif pascademonstrasi besar di sekitar gedung dpr membuat pn jakarta selatan mengambil kebijakan sidang pidana secara daring pada 1–4 september 2025.

“sidang dilakukan secara online. ini berkaitan dengan kebijakan bahwa pn jakarta selatan dari tanggal 1 sampai 4 september menyelenggarakan sidang pidana secara online dengan latar belakang situasi dan kondisi di jakarta,” ujar rio barten, dikutip dari inews.id.

meski demikian, sidang akan kembali digelar secara offline pada senin (8/9/2025) dengan agenda pembacaan pledoi atau nota pembelaan dari pihak vadel.

“agenda selanjutnya maka sidang sudah ditunda satu minggu ke depan untuk penyampaian pembelaan dari terdakwa,” tambah rio.

publik kini menanti apakah pembelaan dari tim hukum vadel mampu meringankan tuntutan berat yang dijatuhkan oleh jpu.

pernyataan kuasa hukum vadel

kuasa hukum vadel, oya abdul malik, mengaku kliennya terkejut sekaligus kecewa dengan tuntutan berat yang dijatuhkan jaksa.

namun, ia menilai vadel masih bisa bersikap tenang.

“kecewa iya, kaget iya. maksudnya, ya ekspresif saja ya dia, tapi ditutup dengan senyum. dia memahami dan menerima,” kata oya, dikutip dari inews.id.

oya menambahkan bahwa pihaknya belum bersedia membocorkan strategi pembelaan yang akan disampaikan pada sidang berikutnya.

namun ia menegaskan akan mengupayakan yang terbaik agar majelis hakim mempertimbangkan fakta-fakta yang meringankan.

sementara itu, nikita mirzani tetap bersikap keras.

dalam wawancara sebelumnya, ia menyebut tidak ada ruang maaf untuk perbuatan vadel.

menurut nikita, sebagai ibu, ia akan berjuang sampai akhir agar pelaku dihukum seberat-beratnya.

meski tuntutan sudah dijatuhkan, nasib akhir vadel masih bergantung pada putusan majelis hakim.

biasanya, hakim bisa memutuskan sesuai, lebih ringan, atau bahkan lebih berat dari tuntutan jaksa.

kasus ini juga sekaligus menjadi pengingat akan maraknya kasus kekerasan terhadap anak di indonesia yang membutuhkan perhatian serius dari aparat penegak hukum, masyarakat, hingga keluarga.

Tag
Share