Pemerintah Siapkan Dana Hampir Rp900 Miliyar untuk Perbaikan Fasum-Gedung DPRD yang Rusak saat Demo

Pemerintah siapkan Rp900 M untuk perbaikan fasum & gedung DPRD rusak akibat demo. /Kolase Bacakoran.co--Instagram @soalunsrat dan @feedgramindo
BACAKORAN.CO - Pemerintah melalui Kementerian Pekerjaan Umum (PU) resmi mengalokasikan anggaran hampir Rp900 miliar untuk memperbaiki berbagai fasilitas umum (fasum) dan gedung instansi pemerintah yang rusak akibat orang takdikenal (otk) saat demo pada akhir Agustus 2025.
Dana tersebut bersumber dari anggaran darurat dan akan digunakan untuk pemulihan infrastruktur di seluruh Indonesia.
Menteri PU Dody Hanggodo menyampaikan bahwa kerusakan yang terjadi mencakup kategori ringan, sedang, hingga berat.
Beberapa bangunan yang mengalami kerusakan parah bahkan terbakar habis, seperti Gedung DPRD Makassar dan Gedung Grahadi Surabaya.
“Biayanya total (perbaikan) seluruh Indonesia kemarin kita hitung, hampir sekitar Rp900 miliar. Hampir ya, total Rp800 sekian. Mulai dari ringan, berat, dan sedang,” ujar Dody di Gerbang Tol Pejompongan, Jakarta Pusat, Selasa (2/9/2025), dilansir Bacakoran.co dari CNNIndonesia.
BACA JUGA:Heboh Ketua DPRA Tawarkan Opsi Aceh Pisah dari Indonesia? Begini 7 Tuntutan Aksi Demo di Aceh!
Kerusakan infrastruktur tercatat terjadi di sedikitnya 19 provinsi.
Pemerintah telah menetapkan target pengerjaan untuk setiap fasilitas terdampak, dengan durasi yang disesuaikan berdasarkan tingkat kerusakan.
Target Waktu Perbaikan
Dody menjelaskan bahwa perbaikan fasum ringan seperti kaca pecah ditargetkan rampung dalam waktu kurang dari satu minggu. Untuk kerusakan sedang, pengerjaan diperkirakan memakan waktu tiga hingga empat bulan.
Sementara itu, fasilitas yang mengalami kerusakan berat diproyeksikan selesai dalam waktu maksimal enam bulan.
“Kalau ringan tuh kita targetkan kurang dari satu minggu harus sudah selesai. Kayak cuma kaca-kaca rusak, itu maksimum tujuh hari,” jelas Dody.
Langkah ini diambil sebagai bentuk tanggung jawab pemerintah dalam menjaga keberlangsungan pelayanan publik dan pemulihan pasca kerusuhan.
Perbaikan Gerbang Tol oleh Jasa Marga
BACA JUGA:Bupati Cianjur Turun Tangan Rawat Korban di Tengah Demo: Ternyata Latar Belakang Dokter Spesialis
BACA JUGA:Demo DPR Kembali Menelan Korban! Pelajar SMK Tangerang Tewas Usai Koma Akibat Luka Parah di Kepala
Selain Kementerian PU, PT Jasa Marga (Persero) Tbk juga turut mengalokasikan dana sekitar Rp80 miliar untuk memperbaiki tujuh gerbang tol (GT) yang rusak akibat kerusuhan.
Direktur Utama Jasa Marga, Rivan Achmad Purwanto, menyebut bahwa seluruh gerbang tol yang terdampak sedang dalam proses perbaikan dan ditargetkan beroperasi normal kembali pada 10 September mendatang.
“Ada tujuh (gerbang tol yang diperbaiki). Totalnya kemarin kami perhitungkan sekitar Rp80 miliar (anggaran perbaikan),” ujar Rivan.
Adapun gerbang tol yang mengalami kerusakan antara lain GT Senayan arah Grogol, GT Semanggi 1, GT Semanggi 2 arah Cawang, GT Pejompongan, GT Slipi 1, GT Slipi 2, dan GT Kuningan 1.
Untuk sementara, Jasa Marga menerapkan sistem pelayanan manual menggunakan mobile rider (MR) agar masyarakat tetap dapat melakukan transaksi di seluruh gerbang tol.
Dampak Kerusuhan: Fasum Rusak dan Korban Jiwa
BACA JUGA:WFA Gegara Demo Berakhir, PNS Mulai Masuk Kantor, Jam Kerja Normal?
Kerusuhan yang terjadi pada Jumat (29/8/2025) menyebabkan kerusakan masif di berbagai fasilitas publik.
Di Jakarta, Transjakarta melaporkan tujuh halte BRT dibakar dan 16 halte lainnya dirusak oleh orang tak dikenal (OTK).
Selain itu, sejumlah gedung pemerintahan dan legislatif juga menjadi sasaran, termasuk Gedung DPRD Kota Makassar yang terbakar dan menewaskan tiga orang.