bacakoran.co

Perusahaan Panel Surya Rugi Rp 60 Miliar Gegara Eks Dirut, Begini Trik Liciknya!

Diduga akibat penggelapan dana dan dokumen oleh eks dirut, Perusahaan panel surya PT Sky Energy Indonesia (JKSY) alami kerugian hingga Rp 60 miliar.--dok pt jsky/ist

BACAKORAN.CO – Emiten panel surya PT Sky Energy Indonesia Tbk (JSKY) dikabarkan rugi hingga Rp60 miliar akibat dugaan penggelapan yang melibatkan mantan Direktur Utama, Christoper Liawan.

Hasil audit tim penyidik kepolisian mengungkap, dugaan penggelapan yang dilakukan Christoper awalnya menimbulkan kerugian sekitar Rp3 miliar.

Namun dampak berantai lebih parah justru datang dari hilangnya sejumlah klien strategis yang diduga “dibajak” secara ilegal.

Kerugian proyeksi pelanggan ini diperkirakan mencapai Rp30 miliar hingga Rp60 miliar per tahun.

BACA JUGA:Ribuan Honorer Dompu Diajukan Jadi PPPK Paruh Waktu 2025, Simak Jadwal Lengkap dan Cara Pengisian DRH

BACA JUGA:Innalillahi, Hujan Deras Disertai Angin Kencang Pengendara Sepeda Motor Tewas Tertimpa Pohon Karet Tumbang

Lebih parah lagi, Christoper dituding ikut menghilangkan dokumen vital perusahaan, yang membuat proses audit laporan keuangan JSKY di Bursa Efek Indonesia (BEI) tersendat.

Perusahaan Terpuruk hingga PKPU

Manajemen JSKY menyebut skandal ini sebagai salah satu penyebab jatuhnya kinerja perusahaan dalam beberapa tahun terakhir, hingga berujung pada

Penundaan Kewajiban Pembayaran Utang (PKPU) tahun 2023.

BACA JUGA:Gila! Ngaku Jual Daging Kelinci dan Kambing Muda Ternyata Daging Kucing, Pelaku Mengaku Sembelih 100 Ekor

BACA JUGA:2 Kondisi Rekening Nganggur Bisa Diblokir Menurut OJK, Nasabah Perlu Waspada!

“Manajemen kini bekerja ekstra keras memulihkan dokumen yang hilang, memperbaiki administrasi, dan memastikan proses audit tetap berjalan sesuai aturan,” tulis perusahaan dalam keterangannya, Kamis (4/9/2025).

Kasus ini saat ini masih ditangani Polres Bogor dan sedang dalam tahap penyidikan.

Manajemen menegaskan siap mendukung penuh aparat hukum untuk mengungkap kebenaran.

Saham dan Keuangan Terkapar

Perusahaan Panel Surya Rugi Rp 60 Miliar Gegara Eks Dirut, Begini Trik Liciknya!

Ramadhan Evrin

Ramadhan Evrin


bacakoran.co – emiten panel surya pt sky energy indonesia tbk (jsky) dikabarkan rugi hingga rp60 miliar akibat dugaan yang melibatkan mantan direktur utama, christoper liawan.

hasil audit mengungkap, dugaan penggelapan yang dilakukan christoper awalnya menimbulkan kerugian sekitar rp3 miliar.

namun dampak berantai lebih parah justru datang dari hilangnya sejumlah klien strategis yang diduga “dibajak” secara ilegal.

kerugian proyeksi pelanggan ini diperkirakan mencapai rp30 miliar hingga rp60 miliar per tahun.

lebih parah lagi, christoper dituding ikut menghilangkan dokumen vital perusahaan, yang membuat proses audit laporan keuangan jsky di bursa efek indonesia (bei) tersendat.

perusahaan terpuruk hingga pkpu

manajemen jsky menyebut skandal ini sebagai salah satu penyebab jatuhnya kinerja perusahaan dalam beberapa tahun terakhir, hingga berujung pada

penundaan kewajiban pembayaran utang (pkpu) tahun 2023.

“manajemen kini bekerja ekstra keras memulihkan dokumen yang hilang, memperbaiki administrasi, dan memastikan proses audit tetap berjalan sesuai aturan,” tulis perusahaan dalam keterangannya, kamis (4/9/2025).

kasus ini saat ini masih ditangani polres bogor dan sedang dalam tahap penyidikan.

manajemen menegaskan siap mendukung penuh aparat hukum untuk mengungkap kebenaran.

saham dan keuangan terkapar

tak hanya merugi, jsky juga diguncang masalah lain:

pembayaran ke kreditur baru 10%.

laporan keuangan 2022 baru rampung diunggah, 2023 masih 45% dalam proses audit, dan 2024 baru 5% berjalan lewat audit internal.

saham jsky saat ini dikuasai oleh kejaksaan agung (20,50%), pt mirae asset sekuritas indonesia (10%), pt trinitan global pasifik (4,52%), dan masyarakat (64,98% atau sekitar 1,3 miliar lembar).

janji pemulihan

manajemen berjanji memperkuat tata kelola, menutup kerugian, serta mengembalikan kepercayaan investor dan mitra bisnis.

“perusahaan terus mengambil langkah strategis untuk menormalkan operasional dan mengembalikan kinerja sesuai target jangka panjang,” tegas manajemen.

Tag
Share