bacakoran.co - dunia politik dikejutkan keputusan perdana menteri , shigeru ishiba yang resmi mengumumkan pengunduran dirinya pada minggu (7/9/2025) waktu setempat.
padahal shigeru ishiba baru kurang dari setahun menjabat.
dalam konferensi pers yang digelar di tokyo, ishiba menegaskan alasannya mundur karena merasa momentum sudah tepat.
“negosiasi terkait tarif dengan amerika serikat telah selesai, dan saya yakin sekarang saatnya memberi ruang bagi generasi berikutnya,” ujar ishiba dilansir dari afp.
tekanan politik menggunung
keputusan pria berusia 68 tahun ini tak datang tiba-tiba.
dalam beberapa pekan terakhir, desakan agar ia turun dari jabatannya makin kencang terdengar dari internal partai demokrat liberal (ldp) yang ia pimpin.
pada sabtu (6/9/2025) malam, menteri pertanian bersama seorang mantan perdana menteri bahkan mendatangi ishiba untuk membujuknya mundur secara sukarela.
empat pejabat senior ldp, termasuk wakil ketua partai hiroshi moriyama, juga telah lebih dulu menyerahkan pengunduran diri mereka sebagai bentuk tekanan.
hasil pemilu jadi pemicu
sumber internal menyebutkan, kegagalan ldp meraih suara signifikan dalam pemilu majelis tinggi juli lalu menjadi pemicu utama.
para penentang ishiba menilai ia harus bertanggung jawab penuh atas hasil mengecewakan tersebut.
tokoh-tokoh senior, termasuk mantan pm taro aso yang berpengaruh, ikut mendorong langkah pengunduran diri.
kursi panas perdana menteri
padahal, masa jabatan ishiba sebagai ketua partai seharusnya berlangsung hingga september 2027.
namun kini, posisinya harus segera diisi.
saingan utamanya, sanae takaichi, seorang nasionalis garis keras, sudah menyatakan siap mencalonkan diri menggantikan ishiba.
krisis kepercayaan rakyat
ldp, partai yang hampir tak tergoyahkan sejak 1955, kini menghadapi tantangan serius.
gelombang kekecewaan rakyat kian besar akibat harga kebutuhan pokok melambung, standar hidup menurun, dan skandal korupsi yang mencoreng wajah partai.
tak sedikit pemilih yang kini lari ke partai-partai alternatif populis seperti sanseito.