bacakoran.co – mega bintang memberikan penghormatan emosional kepada mendiang, . mantan pemain dan ini mencetak gol untuk dalam kemenangan 5-0 atas armenia.
ronaldo secara khusus mendedikasikan golnya tersebut kepada diogo jota yang meninggal pada bulan juli 2025 lalu.
pertandingan kualifikasi piala dunia itu adalah pertandingan pertama portugal sejak kematian tragis jota dan saudaranya, andre silva, dalam kecelakaan mobil di spanyol pada 3 juli.
penyerang liverpool, jota, tampil sebanyak 49 kali untuk portugal sejak debutnya pada tahun 2019 dan mencetak 14 gol. ia bermain bersama ronaldo dalam 32 kesempatan untuk portugal, dengan keduanya berkolaborasi dalam tujuh gol.
keduanya juga merupakan bagian dari skuad portugal yang memenangkan nations league pada bulan juni, kurang dari sebulan sebelum kematian jota.
setelah joao felix membawa portugal unggul melawan armenia pada menit ke-10, ronaldo kemudian mencetak gol sebelas menit kemudian. ronaldo mendedikasikan gol tersebut untuk jota dengan menunjuk ke arah langit.
joao cancelo kemudian membuat skor menjadi 3-0 untuk portugal, dengan ronaldo kemudian menambah satu gol lagi sebelum juga mencetak gol keduanya dalam pertandingan itu. cancelo juga melakukan selebrasi khas playstation milik jota.
sebelumnya, ronaldo telah dikritik karena tidak menghadiri pemakaman jota, yang berlangsung di gondomar, portugal, pada bulan juli.
menurut media portugal, record, ronaldo mungkin memilih untuk tidak hadir karena kepekaannya terhadap kematian ayahnya, jose diniz aveiro, yang meninggal pada september 2005.
saat ronaldo baru berusia 20 tahun. ronaldo terkejut mendengar kabar meninggalnya jota, tetapi dikatakan tidak melakukan perjalanan karena ia tidak ingin kehadirannya menutupi pentingnya orang-orang memberikan penghormatan kepada jota dan saudaranya.
meskipun penyerang al-nassr itu menerima kritik dari beberapa pihak atas ketidakhadirannya, ia secara terbuka dibela oleh saudara perempuannya, katia, di media sosial.
melalui instagram, katia menulis kalimat yang membela sang adik seperti saat mereka kehilangan ayah tercinta beberapa tahun yang lalu.
"ketika ayah saya meninggal, selain rasa sakit karena kehilangan, kami harus menghadapi serbuan kamera dan orang-orang penasaran di pemakaman dan di mana pun kami pergi,” tulis katia.
“dan perhatiannya tidak seperti hari ini dalam hal akses... kami (anak-anak) tidak bisa meninggalkan kapel; itu hanya mungkin pada saat pemakaman, begitu banyak keramaian. di pemakaman, ada presiden, pelatih tim nasional saat itu, seperti luís filipe scolari, dll. saya tidak ingat melihat salah satu dari mereka. dan mereka pasti menyapa saya,” tambahnya.
“rasa sakit itu membutakan saya. tentang rasa sakit keluarga dan dukungan nyata. anda tidak akan pernah tahu artinya sampai anda mengalaminya. jika seseorang mengkritik apa pun yang dilakukan saudara saya, saya akan memblokirnya,” jelasnya. (*)
