bacakoran.co

Profil Harjo Sutanto, Pendiri Wings Group dan Miliarder Tertua Indonesia yang Wafat di Usia 102 Tahun

Pendiri Wings Group sekaligus miliarder tertua Indonesia meninggal dunia di usia 102 tahun pada Selasa (10/9/2025).--kolase kargoku dan cnbc indonesia/ist

BACA JUGA:Ini Tampang Pelaku Penembakan Charlie Kirk yang Masih Buron, FBI Siapkan Hadiah $100.000

BACA JUGA:Pemerintah Stop Impor Jagung dan Gula Industri, Siapkan Rp 1,5 Triliun Borong Gula Petani

Brand-brand seperti Nuvo, So Klin, Kodomo, hingga Ciptadent merajai rak supermarket dan minimarket.

Tak hanya sabun, Wings juga memproduksi beragam kebutuhan rumah tangga mulai dari deterjen, pembersih toilet, hingga produk kebersihan wanita.

Mie Sedaap, yang mendunia, adalah karya lain dari tangan dingin grup ini.

Bahkan, mereka merambah air minum kemasan lewat merek Aquviva, menantang raksasa lama di industri AMDK.

BACA JUGA:DPO Kasus Pembunuhan Anak Jadi Anggota DPRD Wakatobi, Polisi Penerbit SKCK Kena Sanksi

BACA JUGA:Update! FBI Temukan Senjata Pembunuh Influencer Charlie Kirk, Tersangka Masih Berkeliaran!

Bisnis Waralaba dan Regenerasi Keluarga

Ekspansi Wings merambah sektor ritel dengan menggandeng FamilyMart sebagai jaringan minimarket waralaba.

Kemampuan bisnis Harjo pun menurun ke anak-anaknya.

Bersama sang istri Yenny Lilian, Harjo dikaruniai empat anak yakni Hanny, Fifi, Handoyo, dan Yenny Lillian.

BACA JUGA:Fakta Terbaru Kematian Aktor China Yu Menglong, Jatuh dari Gedung!

BACA JUGA:Geger, Misteri Mayat Tinggal Kerangka di Pohon Aren, Diduga Pria yang Hilang 2 Tahun Lalu!

Putra sulung Hanny kini aktif sebagai direktur di berbagai perusahaan Wings, sementara Fifi menakhodai Ecogreen, anak usaha Wings di bidang oleo-kimia.

Sejak wafatnya rekan bisnis Johannes Katuari, tongkat estafet kepemimpinan Wings dipegang oleh Eddy Katuari, putra Johannes, sejak 2004.

Profil Harjo Sutanto, Pendiri Wings Group dan Miliarder Tertua Indonesia yang Wafat di Usia 102 Tahun

Ramadhan Evrin

Ramadhan Evrin


bacakoran.co - indonesia kehilangan salah satu ikon bisnis paling legendaris.

harjo sutanto, pendiri konglomerasi raksasa sekaligus tertua negeri ini, menghembuskan napas terakhir pada selasa (10/9/2025) di usia 102 tahun.

dari penjual sabun keliling ke taipan konsumer raksasa

nama harjo sudah lama tercatat di daftar forbes real time billionaire berkat harta fantastisnya.

pada 2019, kekayaan pria kelahiran surabaya ini sempat mencapai us$1,3 miliar atau sekitar rp21,3 triliun.

perjalanan bisnisnya dimulai sederhana pada tahun 1948.

bersama johannes ferdinand katuari dan wakijo tanojo, harjo membangun usaha sabun bernama fa wings.

mereka menjajakan sabun dari rumah ke rumah di sudut-sudut jawa timur.

perlahan, produk mereka menembus warung, lalu berkembang melalui jaringan agen.

produk perdana berupa sabun colek kemudian diikuti sabun mandi giv yang meledak di pasaran dan mengantarkan wings group menjadi penguasa industri sabun indonesia.

imperium produk rumah tangga dan makanan

kini, wings group menjadi salah satu raksasa consumer goods terbesar di asia.

brand-brand seperti nuvo, so klin, kodomo, hingga ciptadent merajai rak supermarket dan minimarket.

tak hanya sabun, wings juga memproduksi beragam kebutuhan rumah tangga mulai dari deterjen, pembersih toilet, hingga produk kebersihan wanita.

mie sedaap, yang mendunia, adalah karya lain dari tangan dingin grup ini.

bahkan, mereka merambah air minum kemasan lewat merek aquviva, menantang raksasa lama di industri amdk.

bisnis waralaba dan regenerasi keluarga

ekspansi wings merambah sektor ritel dengan menggandeng familymart sebagai jaringan minimarket waralaba.

kemampuan bisnis harjo pun menurun ke anak-anaknya.

bersama sang istri yenny lilian, harjo dikaruniai empat anak yakni hanny, fifi, handoyo, dan yenny lillian.

putra sulung hanny kini aktif sebagai direktur di berbagai perusahaan wings, sementara fifi menakhodai ecogreen, anak usaha wings di bidang oleo-kimia.

sejak wafatnya rekan bisnis johannes katuari, tongkat estafet kepemimpinan wings dipegang oleh eddy katuari, putra johannes, sejak 2004.

Tag
Share