Heboh! 157 Siswa di Banggai Kepulauan Alami Keracunan Usai Santap MBG
157 siswa keracunan usai makan MBG di Banggai Kepulauan./Kolase Bacakoran.co--Instagram @feedgramindo
“Program nasional yang dibiayai uang rakyat, ironisnya malah membuat anak-anak keracunan,” ujarnya tegas.
Menurut Basma, langkah penetapan status darurat penting sebagai sinyal mitigasi ke daerah lain di Sulawesi Tengah dan Indonesia.
Ia menekankan bahwa dasar hukum sudah jelas tertuang dalam UU No. 24 Tahun 2007 tentang Penanggulangan Bencana.
“Tidak cukup sekadar himbauan. Pemerintah daerah harus bertindak sistematis, cepat, dan sah secara hukum,” tambahnya.
Program MBG selama ini digadang sebagai andalan pemerintah pusat dalam meningkatkan asupan gizi pelajar di sekolah negeri.
Namun, insiden di Salakan memperlihatkan lemahnya kontrol kualitas di lapangan.
“Ini bukan sekadar insiden teknis, ini alarm nasional,” kata Basma.
Permintaan Maaf dan Respons Pemerintah Daerah
BACA JUGA:Giliran Ratusan Siswa dan Guru Keracunan MBG di Sragen, BGN Ambil Langkah Ini!
BACA JUGA:Geger! Ratusan Siswa di NTT Keracunan Makanan MBG, DPR dan BPOM Angkat Bicara
Zulkifli Lamiju, penanggung jawab program MBG di Banggai Kepulauan, mengakui insiden tersebut dan menyampaikan permohonan maaf.
“Tidak ada unsur kesengajaan. Staf lapangan dan ahli gizi kami sudah diarahkan memprioritaskan penanganan siswa yang terdampak,” ujarnya dari Palu.
Namun, bagi keluarga korban, permintaan maaf itu belum cukup. Beberapa orang tua siswa yang ditemui di halaman rumah sakit menuntut evaluasi menyeluruh dan jaminan bahwa kejadian serupa tidak akan terulang.
“Kami titip anak untuk sekolah, bukan untuk diracuni,” kata seorang ibu dengan mata berkaca-kaca.
Desakan Intervensi Pemerintah Provinsi
Di level provinsi, Gubernur Sulawesi Tengah didesak untuk turun tangan.
Sebagai wakil pemerintah pusat di daerah, intervensi gubernur dinilai penting untuk memastikan standar darurat bencana dijalankan.