bacakoran.co

Viral, Anak Polisi Hajar Guru Wakasek di Ruang BK, Ayah Minta Maaf!

Anak Polisi Diduga Aniaya Guru Wakasek di Ruang BK--Ilustrasi by Kompas.com

BACAKORAN.CO - MF (18) dengan tega menganiaya salah satu guru yang merupakan wakil kepala sekolah (Wakasek) bernama Mauluddin.

Siswa SMAN 1 Sinjai ini anak seorang polisi yang diduga melihat dan membiarkan kejadian tersebut.

Insiden miris ini bermula saat pelaku MF dipanggil ke ruangan bimbingan konseling (BK) SMAN 1 Sinjai pada Selasa (16/9/) pukul 09.00 Wita.

Pemanggilan tersebut bermula ketika MF sering kedapatan selalu bolos sekolah.

BACA JUGA:Suami di Jaktim Tega Bakar Kontrakan hingga Istri Terbakar Lalu Kabur, Dipicu Masalah Apa?

BACA JUGA:Keracunan Massal MBG di Banggai: 251 Siswa Dilarikan ke RSUD Salakan Usai Konsumsi Ikan Cakalang

"Ini anak sebenarnya sering didapati tasnya ada di kelas, orangnya tidak ada saat belajar. Sehingga wakasek melakukan penertiban dengan keliling ke kelas-kelas dan saat itu didapat ada tasnya itu siswa, tetapi orangnya tidak ada," ujar Kepala SMAN 1 Sinjai Muh Suardi, dikutip Bacakoran.co dari detiksulsel, Kamis (18/9/2025).

"Nanti ketika pulang sekolah baru datang ambil tasnya. Kita tidak tahu ini anak ke mana, dan ini sudah sering didapati," lanjutnya.

MF sendiri ditemani ayahnya, Aiptu Rajamuddin saat menghadap guru tersebut ke ruangan BK.

Saat sedang berada di ruang BK, Aiptu Rajamuddin meminta agar Wakasek Kesiswaan dihadirkan di ruangan BK tersebut.

BACA JUGA:KPK Periksa LHKPN Milik Wali Kota Prabumulih Arlan Usai Polemik Pemecatan Kepala Sekolah, Harta Capai Rp17 M

BACA JUGA:Heboh! Program Makanan Bergizi Gratis Bikin 251 Siswa Keracunan Massal di Banggai Kepulauan

Suardi membeberkan bahwa Aiptu Rajamuddin yang menyaksikan penganiayaan dan tidak ada niatan untuk melerai.

Oknum polisi itu pun diduga membiarkan karena anaknya tersebut melakukukan pemukulan berkali-kali.

Viral, Anak Polisi Hajar Guru Wakasek di Ruang BK, Ayah Minta Maaf!

Yanti D.P

Yanti D.P


bacakoran.co - mf (18) dengan tega menganiaya salah satu guru yang merupakan wakil kepala sekolah (wakasek) bernama mauluddin.

siswa sman 1 sinjai ini anak seorang polisi yang diduga melihat dan membiarkan kejadian tersebut.

insiden miris ini bermula saat pelaku mf dipanggil ke ruangan bimbingan konseling (bk) sman 1 sinjai pada selasa (16/9/) pukul 09.00 wita.

pemanggilan tersebut bermula ketika mf sering kedapatan selalu bolos sekolah.

"ini anak sebenarnya sering didapati tasnya ada di kelas, orangnya tidak ada saat belajar. sehingga wakasek melakukan penertiban dengan keliling ke kelas-kelas dan saat itu didapat ada tasnya itu siswa, tetapi orangnya tidak ada," ujar kepala sman 1 sinjai muh suardi, dikutip bacakoran.co dari , kamis (18/9/2025).

"nanti ketika pulang sekolah baru datang ambil tasnya. kita tidak tahu ini anak ke mana, dan ini sudah sering didapati," lanjutnya.

mf sendiri ditemani ayahnya, aiptu rajamuddin saat menghadap guru tersebut ke ruangan bk.

saat sedang berada di ruang bk, aiptu rajamuddin meminta agar wakasek kesiswaan dihadirkan di ruangan bk tersebut.

suardi membeberkan bahwa aiptu rajamuddin yang menyaksikan penganiayaan dan tidak ada niatan untuk melerai.

oknum polisi itu pun diduga membiarkan karena anaknya tersebut melakukukan pemukulan berkali-kali.

"yang kami sesalkan sebenarnya di pihak sekolah, kenapa orang tuanya ini tidak lompat juga melerai. hanya melakukan pembiaran," sesalnya.

"andaikan satu kali (pemukulan), refleks, baru ini orang tua (harusnya) na beri juga, apalah terhadap anaknya di situ. kan kita nda masalah, tapi ini kan pembiaran, seolah-olah diatur sebelumnya," sambungnya.

rajamuddin kemudian menyampaikan permohonan maaf kepada pihak sman 1 sinjai, persatuan guru republik indonesia (pgri).

dan terhadap dunia pendidikan ia juga memohon maaf kepada seluruh warga sinjai secara khusus.

"saya memohon maaf sebesar-besarnya atas kejadian tersebut," jelasnya.

aiptu rajamuddin membenarkan dirinya berada di ruang bk saat anaknya menganiaya guru tersebut.

rajamuddin mengaku saat itu dipanggil oleh guru bk ke sekolah karena sebelumnya anaknya diketahui sering tidak masuk sekolah atau membolos.

"saat itu kami selaku orang tua ditelepon sama guru bk-nya, disuruh ke sekolahnya. saya dipanggil ke sana karena sebelumnya anak saya bolos sekolah, dipanggil lah kami selaku orang tua," tuturnya.

Tag
Share