Siswa SD di Bireuen Alami Sakit Perut Usai Santap MBG, Ternyata Ditemukan Belatung dalam Makanan
Ditemukan belatung di makanan program MBG saat sidak ke SDIT Azkiya di Bireuen./Kolase Bacakoran.co--Instagram @feedgramindo
BACAKORAN.CO — Program Makan Bergizi Gratis (MBG) yang digagas pemerintah kembali menjadi sorotan setelah insiden terjadi di SDIT Azkiya Bireuen, Kecamatan Kota Juang, Kabupaten Bireuen, Aceh.
Ditemukan belatung dalam lauk makan siang yang dibagikan kepada sejumlah murid.
Kepala Kejaksaan Negeri (Kajari) Bireuen, Munawal Hadi, S.H., M.H., langsung turun ke lokasi pada Kamis (18/9/2025) untuk menindaklanjuti laporan masyarakat terkait temuan tersebut.
Dalam peninjauan langsung yang diunggah ulang oleh akun Instagram @feedgramindo, Kajari mendapati nasi berbau tidak sedap dan lauk yang terlihat mengandung belatung.
“Kami melihat langsung makanan yang dibagikan. Baunya tidak sedap, lauknya bahkan ada belatung. Ini tentu tidak bisa diterima karena program ini bertujuan memberikan gizi yang baik kepada anak-anak,” ujar Munawal Hadi.
BACA JUGA:Keracunan Massal MBG di Banggai: 251 Siswa Dilarikan ke RSUD Salakan Usai Konsumsi Ikan Cakalang
BACA JUGA:Heboh! 157 Siswa di Banggai Kepulauan Alami Keracunan Usai Santap MBG
Peninjauan dilakukan di SDIT Azkiya yang berlokasi di Desa Geulanggang Gampong, Kecamatan Kota Juang.
Kajari Bireuen tidak hanya memeriksa makanan di sekolah, tetapi juga langsung mengunjungi dapur penyedia makanan yang menyalurkan menu MBG ke sekolah tersebut.
Belatung Diduga Berasal dari Buah Salak
Kasi Intelijen Kejari Bireuen, Wendy Yuhfrizal, menjelaskan bahwa hasil pemantauan menunjukkan adanya kesalahan dalam proses pengemasan makanan.
Hal ini diduga menjadi penyebab utama bau tidak sedap dan munculnya belatung.
“Belatung yang ditemukan diduga berasal dari buah salak yang ikut dikemas bersama menu makanan. Buah tersebut kemungkinan sudah dalam kondisi tidak layak dan menjadi sumber munculnya belatung,” jelas Wendy.
Kajari Bireuen menegaskan bahwa penyedia makanan harus memperbaiki sistem pengecekan dan pengemasan agar kualitas makanan tetap layak konsumsi.