Jangan Keliru, Ini Penjelasan Mengapa Gerhana Matahari 21 September 2025 Tak Terlihat di Indonesia
Gerhana Matahari 21 September 2025 hanya bisa disaksikan di Oseania, Australia, dan Antartika--Gemini
Selama September 2025, terdapat dua fenomena besar.
Pertama adalah gerhana bulan pada 7 September 2025 lalu disusul Gerhana Matahari 21 September 2025.
Peristiwa ini sekaligus menjadi gerhana terakhir di tahun 2025 sehingga wajar jika banyak peneliti dan penggemar astronomi menantikan kejadiannya.
Fenomena ini juga bertepatan sehari sebelum ekuinoks, yaitu momen ketika matahari melintasi garis ekuator dan siang serta malam memiliki durasi sama panjang di lintang 0°.
Apakah Gerhana Matahari 21 September 2025 Terlihat di Indonesia?
Berdasarkan data, jawabannya adalah tidak. Indonesia tidak berada dalam jalur pengamatan gerhana ini.
Wilayah terdekat dengan Indonesia yang berkesempatan menyaksikan fenomena ini adalah Australia.
Bahkan di Australia sendiri, hanya sebagian kecil wilayah yang dapat menikmatinya, misalnya Hobart, Sydney hingga Macquarie Island.
sebanyak 16,6 juta orang atau sekitar 0,20% populasi dunia akan dapat melihat gerhana matahari sebagian pada 21 September 2025.
Selain itu setidaknya 409 ribu orang atau sekitar 0,004% populasi dunia dapat melihat setidaknya 70% parsial dari gerhana matahari sebagian ini.
Negara-Negara yang Bisa Menyaksikan Gerhana
Fenomena Gerhana Matahari 21 September 2025 akan terlihat jelas di beberapa negara dan wilayah, dengan tingkat persentase berbeda.
Di Selandia Baru misalnya, cakupan maksimum bisa mencapai 60–69%. Sementara di Antartika, pengamat bisa menyaksikan hingga lebih dari 70%.
Beberapa negara lain yang masuk dalam jalur pengamatan antara lain Fiji, Tonga, Samoa, Vanuatu, Tuvalu, Wallis et Futuna, French Polynesia, hingga Kepulauan Cook.
Untuk kawasan Oseania, kota-kota besar seperti Auckland dan Wellington juga akan merasakan momen langka ini dengan durasi lebih dari 1 jam.
Pentingnya Mengamati Fenomena Astronomi
Meski Indonesia tidak bisa menyaksikan langsung Gerhana Matahari 21 September 2025, fenomena ini tetap memberi pelajaran penting tentang keteraturan alam semesta.